Berita Nasional Terkini
Gaji Guru Naik Masih Simpang Siur, Nasib Guru Honorer tanpa Sertifikat, Harusnya Diprioritaskan
Kenaikan gaji guru masih simpang siur, nasib guru honorer tanpa sertifikat, harusnya diprioritaskan.
TRIBUNKALTIM.CO - Kenaikan gaji guru masih simpang siur, nasib guru honorer tanpa sertifikat, harusnya diprioritaskan.
Pengamat pendidikan dan pembina Ikatan Guru Indonesia (IGI) Ahmad Rizali menilai, Prabowo perlu mengeluarkan skema kenaikan gaji yang jelas untuk para guru.
"Harus jelas apakah penambahan tersebut (berupa) gaji, tunjangan rutin, atau tunjangan seperti tunjangan hari raya (THR) atau gaji ke-13 yang diberikan sekali saja per tahun," tuturnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/11/2024).
Baca juga: Tak Semua Guru PNS Dapat Tunjangan Satu Kali Gaji, FSGI Ungkap Faktanya, Begini Penjelasan Istana
Selain itu nasib guru honorer tanpa sertifikat juga harusnya menjadi prioritas, karena mereka lah yang bergaji paling minim.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, guru ASN dan non-ASN yang sudah tersertifikasi bakal mendapatkan kenaikan gaji atau tunjangan pada 2025.
Hal itu diumumkan Prabowo bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti pada Puncak Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta International Velodrom, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).
Pemerintah akan meningkatkan kompetensi guru lewat bantuan kelanjutan studi D4 atau S1.
Pemerintah juga mengalokasikan Rp 17,51 triliun untuk perbaikan sarana-prasarana di 10.440 sekolah negeri dan swasta.
"Anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan Non-ASN menjadi Rp 81,6 triliun, naik Rp 16,7 triliun untuk kesejahteraan guru,” kata Prabowo, dikutip dari Kompas.id, Kamis (28/11/2024).
Meski begitu, skema kenaikan gaji guru ini mendapat sorotan organisasi guru dan pengamat pendidikan terkait skema kenaikannya.
Tunjangan guru yang tersertifikasi bakal naik di 2025
Prabowo menetapkan, tunjangan sertifikasi guru aparatur sipil negara (ASN) naik sebesar satu kali gaji.
Sementara tunjangan sertifikasi guru non-ASN naik menjadi Rp 2 juta.
Dikutip dari Kompas.id, Jumat (29/11/2024), survei Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) dan GREAT Edunesia Dompet Dhuafa pada Mei 2024 menunjukkan, gaji 42 persen guru di bawah Rp 2 juta per bulan.
Sebanyak 13 persen di antaranya berpenghasilan kurang dari Rp 500.000 per bulan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.