Terjawab Pria yang Tertawa Keras di Samping Gus Miftah saat Rendahkan Penjual Es, Nasib Usman Ali

TRIBUNKALTIM.CO - Video momen Gus Miftah merendahkan seorang penjual es masih terus jadi sorotan, bahkan publik juga mencari sosok orang-orang yang berada di sekitar penceramah yang bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman tersebut.

Salah satu yang disorot adalah keberadaan seorang pria yang tertawa keras yang duduk di samping Gus Miftah ketika mengucapkan kata-kata yang tidak elok kepada Sunhaji, penjual es.

Pria yang belakangan diketahui bernama Usman Ali ini langsung disorot lantaran terlihat tertawa keras ketika Gus Miftah melontarkan ucapan yang menghina seorang penjual es, Sunhaji. 

Dari video yang viral di medsos, Usman Ali terlihat mengenakan jas hitam dan dan peci hitam langsung tertawa terbahak usai Gus Miftah berkata yang tidak pantas kepada penjual es teh.

Baca juga: Gus Miftah Menjabat sebagai Apa di Kabinet Prabowo? Biografi dan Update Kasus dengan Penjual Es Teh

Diketahui peristiwa Gus Miftah merendahkan penjual es yang viral di media sosial itu terjadi saat acara pengajian yang digelar oleh Calon Bupati Magelang Sudaryanto-Trijaya di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang.

Bahkan terlihat dalam video, Usman Ali tertawa sambil menunjuk-nunjuk ke arah penjual es teh yang diketahui bernama Suharji.

Identitas pria itu pun akhirnya dikuliti oleh netizen di media sosial X dan Instagram.

Hingga kemudian diketahui identitas tersebut bernama Usman Ali Salman.

Sosok Usman Ali Salman kelahiran 5 Juli 1974  di Dusun Gedongan, Gondosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Bukan orang sembarangan, Usman Ali Salman ternyata adalah pengasuh sekaligus pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) API AL-Huda Nepak, Magelang.

Dikutip dari laman Ma'arif NU Jateng, Usman adalah salah satu tokoh ulama NU setempat di Magelang.

Usman mengenyam pendidikan formal di MI hingga MTS. Lalu, dia lanjut belajar di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang selama 13 tahun.

Dia ingin mendirikan pondok pesantren di desa itu. Kehendaknya terwujud. Namun, dia baru memiliki empat santri dalam waktu setahun.

Sebelum mendirikan pondok pesantren, Usman mendirikan TPA Al Huda agar anak anak usia dini  remaja mengaji di TPA .

Baca juga: Nasib Sunhaji Penjual Es Teh yang Viral Dihina Gus Miftah, Bakal Umroh dan Diberi Prabowo Modal

Beberapa tahun kemudian dibangunlah pondok di tanah pekarangan di Dusun Nepak. Pondok ini diklaim sangat berpengaruh di wilayah Magelang.