Berita Viral

Agus Buntung Disebut Punya Mantra Sakti yang Super Berbahaya, Polda NTB Diminta Hati-hati

Agus buntung viral, pria disabilitas asal NTB yang tak punya 2 tangan jadi tersangka rudapaksa mahasiswi.

Editor: Heriani AM
YouTube official iNews/Ist
Agus buntung viral, pria disabilitas asal NTB yang tak punya 2 tangan jadi tersangka rudapaksa mahasiswi. 

Korban pelecehan yang dilakukan pria disabilitas asal Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Agus Buntung (21), terus bertambah.

Terkini, sudah ada lima orang yang melaporkan Agus ke polisi, termasuk pelapor pertama.

Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, mengatakan dengan melihat korban yang lebih dari satu orang, dia menilai apa yang dilakukan Agus sudah di luar batas.

Ia bahkan menyebut Agus Buntung sebagai orang yang sangat berbahaya.

"Orang ini adalah orang yang super berbahaya," katanya, dikutip dari tayangan YouTube iNews Official, Kamis (5/12/2024).

"Karena itu tetap dengan menaruh rasa hormat dan simpati atas keterbatasan fisik yang dia miliki, tetapi dengan pemahaman orang ini adalah pelaku kejahatan serius yang sangat berbahaya," sambungnya.

Oleh karena itu, ia mendesak aparat penegak hukum segera melakukan penindakan serius terhadap Agus.

Diketahui, Agus kini berstatus sebagai tersangka dan menjadi tahanan rumah.

Terkait kondisi itu, Reza pun meminta agar pengawasan terhadap Agus diperketat.

"Maka sepatutnya otoritas penegakan hukum melakukan penyikapan yang sangat serius terhadap yang bersangkutan sejak sekarang."

"Kendati diberlakukan tahanan rumah sekalipun, pengawasan tetap dilakukan secara melekat agar kejahatan yang serius itu tidak berulang," ungkapnya.

Baca juga: Psikologi Forensik Beber Kemungkinan Cara Agus Buntung Lakukan Rudapaksa Meski tak Punya 2 Tangan

Sebelumnya, Reza menyampaikan pandangannya terkait kemungkinan penyandang disabilitas melakukan tindak asusila.

Menurut Reza, mungkin saja penyandang disabilitas seperti Agus melakukan pelecehan, bahkan rudapaksa.

"Mungkin, kenapa? Karena barang kali sebagian kalangan yang menganggap itu tidak mungkin, itu lebih dikarenakan mereka berimajinasi tentang maaf adegan pemerkosaan."

"Ada tangan pelaku yang mencengkeram tangan korban, dan aktivitas-aktivitas fisik yang sifatnya intimidatif lainnya terhadap korban," kata Reza, Selasa (3/12/2024).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved