Berita Samarinda Terkini
Pemkot Samarinda Perindah Taman Cerdas, Usung Konsep Baru yang Lebih Terarah
Pemerintah Kota Samarinda fokus memperindah Taman Cerdas dengan mengusung konsep baru.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berkomitmen memperluas dan memperbaiki ruang terbuka hijau (RTH) sebagai bagian dari program pembangunan berkelanjutan.
Di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun selama beberapa tahun terakhir, upaya ini telah mendapat apresiasi publik.
Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada tahun ini, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kondisi RTH di Samarinda mencapai 70,2 persen.
Salah satu proyek revitalisasi yang tengah berjalan adalah Taman Cerdas, yang terletak di pusat kota, Jalan S Parman.
Baca juga: Pemkot Samarinda Gelar Apel Siaga dan Simulasi Penanggulangan Bencana Tanah Longsor
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengatakan, revitalisasi Taman Cerdas sedang berlangsung dengan progres yang cukup baik.
"Informasi yang saya dapatkan, revitalisasinya sudah on-going. Mudah-mudahan Desember bisa kelar. Beberapa hari ke depan saya rencana akan meninjau langsung," ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun nama Taman Cerdas tetap digunakan, fokus utama adalah pada fungsi dan manfaat taman tersebut.
Salah satunya sebagai bagian dari RTH dan mendukung aktivitas ekonomi, seperti pedagang kaki lima (PKL).
"Yang penting sudah direvitalisasi, menjadi bagian penambahan ruang terbuka hijau kita dan mendukung fungsi lain, termasuk UMKM. Karena kan dikenal ada PKL di sana, mudah-mudahan nanti ada wadahnya di dalam sehingga tidak kelihatan kumuh,” jelasnya.
Baca juga: Jelang Pencoblosan, Pemkot Samarinda Ajak Ormas Aktif Sukseskan Pilkada Serentak 2024
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, Desy Damayanti menjelaskan, revitalisasi Taman Cerdas mencakup perubahan konsep yang lebih terarah.
Pasalnya, konsep Taman Cerdas selama ini dianggap belum memenuhi konsep sebenarnya.
"Kemarin konsep Taman Cerdas itu sebetulnya belum ketemu, makanya Pak Wali Kota meminta mengganti konsepnya dan direnovasi,” tutur Desy.
Ia juga menyebut bahwa taman tersebut awalnya dirancang untuk mendukung Kota Layak Anak, namun konsepnya belum sepenuhnya sesuai standar.
"Taman Cerdas sebenarnya bukan taman bermain anak. Ada standar tersendiri untuk taman bermain anak,” sebut Desy.
Oleh karena itu, Desy mengungkapkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) untuk menentukan konsep taman baru.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.