3 Lokasi di Samarinda, Mendapat Cadangan Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Menjelang akhir tahun dan perayaan Natal serta Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tak luput memastikan ketersediaan cadangan pangan agar tetap aman.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat selama liburan panjang akhir tahun, yang biasanya berdampak pada lonjakan permintaan bahan pokok.

Wakil Walikota Samarinda, Rusmadi, pada Kamis 5 Desember 2024, meninjau langsung pendistribusian cadangan pangan di tiga lokasi, yakni:

• Kelurahan Sidodadi Kecamatan Samarinda Ulu;
• Kelurahan Temindung Permai Kecamatan Sungai Pinang;
•  dan Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu.

"Kami pastikan semua tidak ada masalah, terlebih juga Bulog sudah menyampaikan beras di kelurahan, dan kelurahan juga sudah membagikan dalam waktu singkat. Semua berjalan dengan baik. Dalam rangka nataru, bahan pokok aman," ungkapnya.

Baca juga: Coffee Morning di Samarinda, Singgung Swasembada Pangan

Menambahkan, Kepala Kantor Cabang Bulog Samarinda, Akhmad Roni Anwar menjelaskan bahwa stok beras di Samarinda sangat mencukupi dengan cadangan mencapai 8.000 ton hingga akhir tahun. 

“Stok nataru alhamdulillah aman. Karena ke depan akan ada tambahan sekitar 5.000 ton. Total untuk Samarinda sekitar 8.000 ton, sedangkan untuk seluruh Kalimantan Timur (Kaltim) mencapai 15.000 ton di akhir tahun,” ungkapnya.

Pada pendistribusian bulan Desember ini, Pemkot Samarinda melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapangtani) menyiapkan sekitar 27,6 ton beras yang disalurkan kepada masyarakat Kota Samarinda di seluruh kecamatan.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, Iswandi, mengapresiasi langkah Pemkot dan Bulog dalam menjamin ketersediaan bahan pokok.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Polda Kaltim Launching Gugus Tugas Polri di Balikpapan

Meski demikian, ia menyoroti pentingnya pendataan warga agar bantuan dapat tepat sasaran.

"Saya melihat ini sudah optimal, tetapi masih perlu dicek kembali apakah ada warga yang belum terdata. Sinkronisasi data penting agar program ini bisa berjalan lebih baik lagi, mengingat ini adalah program nasional,” tutup Iswandi.

(*)