Kecelakaan Maut di Samarinda
Cerita Driver Relawan GMS Samarinda, Detik-detik Alami Kecelakaan Tragis saat ke Lokasi Kebakaran
Kala itu, pukul 22.30 Wita, enam pemuda terlihat asyik bercengkerama di sebuah posko semi permanen di Samarinda Kalimantan Timur
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kala itu, pukul 22.30 Wita, enam pemuda terlihat asyik bercengkerama di sebuah posko semi permanen di kawasan Perumahan Griya Mukti Sejahtera, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Senin (9/12/2024).
Posko sederhana yang dulunya tempat Pos Ronda tersebut rupanya memang beberapa tahun belakangan sudah menjadi markas relawan Griya Mukti Sajahtera (GMS) Samarinda.
Para pemuda itu tidak lain merupakan 6 dari 15 anggota relawan Griya Mukti Sejahtera (GMS) yang tengag berjaga di posko.
Mereka adalah Dodi (22), Yuda (21), Ronal (21), Hikmal (22), Dede (21) dan Khoirul (20).
Baca juga: BREAKING NEWS: Hendak Tangani Kebakaran di Pasar HB Samarinda, Relawan GMS Alami Kecelakaan Maut
Memasuki pukul 23.10 Wita handy talky (HT) mereka bersahut-sahutan.
Diperoleh informasi si jago merah mendadak berkobar di kawasan Pasar Harapan Baru, di Jalan Kurnia Makmur, RT 15, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda.
Tanpa berpikir panjang para pemuda ini langsung menggunakan perlengkapan tempur melawan si jago mereka.
Mobil carry pickup berplat KT 678 GMS berkelir dominan biru tua yang lengkap dengan mesin pompa air portable kebanggaan mereka juga telah siap dioperasikan mengantarkan mereka melakukan misi kemanusiaan.
"Mobil kami itu baru saja diperbaiki. Kami yakin kondisi rem, ban dan mesin semua aman dan siap beroperasi. Kami berenam yang berangkat karena kebetulan kami yang ada di posko," kata Dody (22), driver dari GMS di malam nahas itu saat dijumpai TribunKaltim.co di pemakaman rekan-rekannya, Selasa (10/12/2024).
Pukul 23.30 Wita mereka melajukan mobil carry mereka ke TKP kebakaran.
Kala itu di bagian depan ia ditemani Yuda. Di bak belakang ada Ronal, Hikmal, Dede dan Khairul.
Baca juga: Kebakaran di Zona Perumahan Capai 70 Kasus, Angka Tertinggi Kebakaran di Samarinda 10 Bulan Terakhir
Awalnya perjalanan berjalan tanpa kendala. Sesekali mereka mendapat teriakan penyemangat dari masyarakat yang berpapasan.
Namun, semangat juang kemanusiaan itu berubah menjadi tragedi saat mereka melewati jalur turunan dan menikung di Jalan AW Syahranie Samarinda, 20 meter sebelum Masjid Muhammad Cheng Ho.
Lepas tikungan tajam Dody mengaku melihat seekor kucing hendak menyeberang.
Refleks saja Dody berupaya menghindar dengan menginjak rem dan membanting setir ke kiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.