Kecelakaan Maut di Samarinda
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil Relawan Kebakaran, Anggota GMS Gugur Pengabdian, Samarinda Berduka
Kronologi kecelakaan maut mobil relawan kebakaran. Tiga anggota Griya Mukti Sejahtera (GMS) gugur. Hashtag Samarinda Berduka ramai di sosmed.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Berikut kronologi kecelakaan maut mobil relawan kebakaran yang jadi sorotan warga Samarinda, Selasa (12/10/2024).
Tiga anggota relawan Griya Mukti Sejahtera (GMS) gugur pengabdian alias meninggal dunia.
Sementara 3 lainnya masih ditangani serius oleh pihak medis, pasca kecelakaan tragis pada subuh dini hari.
Hashtag Samarinda Berduka untuk Relawan Griya Mukti Sejahtera (GMS) Samarinda ramai tersebar di grup WhatsApp dan media sosial.
Ungkapan belasungkawa mendalam diberikan atas insiden nahas yang dialami 6 relawan GMS saat hendak menuju TKP kebakaran di Pasar Harapan Baru, Jalan Kurnia Makmur, RT 15, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan, Kota Samarinda, Senin (9/12/2024) malam.
Baca juga: Relawan GMS Samarinda Alami Kecelakaan Maut saat Hendak Tangani Kebakaran, 3 Meninggal Dunia
Kronologi
Mobil Carry Pickup yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan sekitar pukul 23.30 Wita, tepatnya saat tiba di turunan menikung Jalan AW Syahranie atau 10 meter sebelum Masjid Muhammad Cheng Ho Samarinda.
Sebelum kecelakaan maut terjadi, rekanan relawan lain sempat mengabadikan video saat mobil pikap berpelat KT 678 GMS berkelir dominan biru laut lengkap dengan mesin pompa air portable milik GMS itu melintas di Jalan PM. Noor Samarinda.
Dari penjelasan para relawan, kala itu mobil tersebut memuat 6 penumpang dengan formasi 2 orang di depan dan 4 orang menjaga mesin pompa di belakang.
Mereka adalah Dodi (driver), Yuda (samping sopir/kernet), serta Ronal, Akmal, Dede dan Khairul yang berada di bak belakang.
Akibat insiden itu 3 orang meninggal, yakni Yuda (terjepit di kabin depan), Ronal (terpental) dan Akmal (terpental) dinyatakan meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit.
Sementara 3 orang lainnya yakni Dodi, Dede dan Khairul mengalami luka dan kini dalam penanganan medis serius di RSUD AW Sjahranie Samarinda.
Baca juga: Sopir Truk Kecelakaan Maut di Paser jadi Tersangka, Berkas Diserahkan ke Kejaksaan
Dari pengamatan TribunKaltim.co di tempat kejadian perkara (TKP), mobil pikap berpelat KT 678 GMS tersebut nyaris tidak berbentuk lagi.
Pada bagian bumper, kabin depan dan bagian samping mobil mengalami ringsek parah akibat benturan keras.
Mobil tersebut diduga kuat mengalami oleng saat berada di tikungan dari arah simpang empat Sempaja menuju Flyover Juanda.
Dari jejak insiden, terlihat mobil tersebut sudah oleng sedari turunan tanjakan dan menikung.
Jejak insiden itu sudah terlihat sekitar 10 meter sebelum Masjid Muhammad Cheng Ho.
Diduga saat oleng, mobil tersebut lebih dulu menyerempet tipis tiang lampu penerangan jalan umum (LPJU), kemudian menghantam keras empat pohon peneduh di depannya.
Saking kerasnya hantaman, bumper depan penyok dan menyatu dengan kabin kemudi.
Dari keterangan sejumlah saksi yang melakukan evakuasi, sopir dan kernet terjepit di kabin depan.
Sementara 4 penumpang di bagian belakang yang menjaga mesin pompa air portable yang akan digunakan saat pemadaman terpental ke sejumlah sisi jalan.
"Dari keterangan saksi pas mereka lewat, korban sudah terkapar. Ada yang di tengah jalan, ada di pinggir, dua orang terjepit di kabin depan," jelas Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda, Teguh Setia Wardana.
Ia menjelaskan bahwa dari keterangan saksi mata, para korban diduga oleng saat hendak menghindari kucing yang akan menyeberang jalan.
"Karena kecepatan cukup tinggi dengan kondisi turunan menikung mereka oleng saat banting setir ke kiri itu. Tapi dugaan-dugaan pastinya masih diselidiki pihak kepolisian," sambung Teguh.
Pasca kejadian para korban langsung dilarikan ke rumah sakit.
Disdamkar sempat melakukan penyemprotan air guna membersihkan noda darah para korban yang berceceran di jalan raya.
Sementara mobil Carry yang menjadi barang bukti telah diamankan Satlantas Polresta Samarinda.
Hingga saat ini, pasca melakukan pemadaman kebakaran di Pasar Harapan Baru, puluhan relawan Samarinda menunjukan rasa solidaritas dengan menunggu di depan ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD AWS.
"Kita sangat berduka dan sedih karena insiden yang dialami para relawan kita. Mereka gugur saat akan membantu penanganan bencana. Ini menjadi peringatan keras dan kami imbau agar kita semua selalu mengutamakan keselamatan diri dan tim saat akan melakukan misi kemanusiaan," tegas Teguh mewakili Kepala Disdamkar Samarinda Hendra AH.
Baca juga: Pemkot Samarinda akan Luncurkan Kartu Pembelian Gas 3 Kg untuk 35 Ribu Warga di Bulan Ini
Sementara Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Disdamkar Kota Samarinda, Teguh Setia Wardana menegaskan, insiden tak terduga tersebut harus menjadi peringatan keras agar seluruh relawan di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur agar lebih berhati-hati saat memacu kendaraan menuju lokasi kebakaran dan memperhatikan faktor keselamatan selama di jalan maupun TKP.
"Atas nama Disdamkar Kota Samarinda, kami berbelasungkawa dan prihatin sekali dengan insiden ini. Kami imbau tolong relawan perhatikan faktor keselamatan diri sendiri dan timnya saat akan membantu orang dalam bencana. Semoga duka ini tidak terulang lagi," tegas Teguh mewakili Kadisdamkar Samarinda Hendra AH.
Sebelumnya, menurut kronologi awal yang disampaikan para saksi, mobil relawan GMS Samarinda itu diduga mengalami oleng saat berada di jalan menikung dari arah simpang empat Sempaja menuju flyover Juanda.
Dari keterangan sementara, para relawan saat itu hendak menghindari kucing yang akan menyeberang.
Nahas, diduga karena kecepatan tinggi saat banting setir ke kiri, mobil tersebut oleng dan menabarak sejumlah pohon peneduh pada jarak 10 meter sebelum Masjid Muhammad Cheng Ho Samarinda. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.