Ratusan Emak-emak Serbu Pasar Murah di Tenggarong Kukar Jelang Akhir Tahun 2024

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Suasana di Creative Park Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), berubah riuh sejak Sabtu (14/12/2024) pagi.

Ratusan emak-emak tampak mengantre, dengan harapan mendapatkan sembako murah di tengah himpitan lonjakan harga menjelang Natal dan Tahun Baru.

Operasi pasar murah yang berlangsung pada 14-15 Desember 2024 ini menjadi oase bagi masyarakat yang kian tertekan oleh tingginya biaya hidup.

Digelar mulai pukul 08.00 hingga 15.30 Wita, pasar murah ini menyajikan berbagai kebutuhan pokok dengan harga jauh lebih terjangkau.

Mulai dari beras, minyak goreng, telur, hingga gas LPG, semuanya dijual dengan harga miring.

Baca juga: Kukar Raih Penghargaan Produktivitas Perusahaan Terbaik di Ajang Siddhakarya 2024

Tak heran, dari ibu rumah tangga hingga pedagang kecil, mereka berbondong-bondong menyerbu lokasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Saya datang sejak pukul 07.00 tadi. Begitu mendengar ada pasar murah, langsung ke sini. Ini benar-benar membantu kami,” ungkap Siti Rahma, seorang ibu rumah tangga, sambil menggenggam erat kupon pembelian minyak goreng. 

Ia mengatakan bahwa sejak beberapa bulan terakhir, kenaikan harga sembako membuatnya kesulitan mengatur keuangan keluarga.

Tak sekadar tempat belanja, suasana pasar murah ini juga dipenuhi nuansa kekeluargaan.

Warga yang datang berinteraksi dengan hangat, berbagi tips mengatur belanja di tengah antrean panjang. 

Stan UMKM lokal pun turut meramaikan acara, menghadirkan produk-produk unik seperti makanan tradisional dan kerajinan tangan khas Kutai Kartanegara.

Baca juga: Kukar Masuk Daftar Daerah Terbaik dalam Pangan Olahan Siap Saji 2024 Se-Indonesia

Menurut Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kukar, Sayid Fathullah pasar murah ini adalah langkah konkret pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi. 

“Kami memahami bahwa harga kebutuhan pokok sedang tidak stabil. Pasar murah ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka pendek untuk meringankan beban masyarakat,” katanya.

Di balik hiruk-pikuk pasar murah, terlihat pula harapan yang besar dari masyarakat agar kegiatan seperti ini bisa digelar lebih sering. 

“Kami butuh lebih banyak program seperti ini, terutama saat mendekati hari besar seperti Natal dan Lebaran. Kalau bisa, jangan hanya di Tenggarong, tapi juga di kecamatan-kecamatan lain,” keluh seorang warga yang datang dari Loa Kulu.

Pasar murah ini membuktikan bahwa di tengah tekanan ekonomi, upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat mampu menciptakan solusi nyata. (*)