Breaking News

Berita Nasional Terkini

BJ Habibie Pernah Kuatkan Rupiah dari Rp 17.000 ke Rp 6.500 Per Dollar AS dengan Cara Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kembali melemah hingga lebih dari Rp 16.000 pada Selasa (17/1/2024).

Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kembali melemah hingga lebih dari Rp 16.000 pada Selasa (17/1/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kembali melemah hingga lebih dari Rp 16.000 pada Selasa (17/1/2024).

Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), kurs rupiah berada di level Rp 16.099 per dollar AS pada Selasa (17/10/2024), merupakan angka tertinggi yang tercatat sejak Minggu (1/12/2024).

Meskipun demikian, nilai tukar tersebut bukan merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, rupiah pernah mengalami kejatuhan hingga nilai tukarnya mencapai Rp 17.000 per dollar AS.

Namun presiden saat itu, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie berhasil menurunkannya hingga rupiah menguat di angka Rp 6.500 per dollar AS.

Lantas, bagaimana cara BJ Habibie membuat nilai tukar rupiah menguat kembali?

Kebijakan BJ Habibie untuk Menguatkan Rupiah 

Walaupun bukan seorang ahli ekonomi, BJ Habibie mampu membalikkan keadaan dan membuat nilai tukar rupiah menguat.

Ia yang dikenal sebagai ahli aeronautika mengibaratkan kejatuhan rupiah pada krisis ekonomi 1998 mirip pesawat terbang dalam keadaan stall.

Stall merupakan posisi saat kehilangan daya angkat dan apabila tidak diatasi maka pesawat dapat terjatuh.

Oleh karena itu, BJ Habibie mengambil strategi untuk menjaga keseimbangan terlebih dahulu agar nilai rupiah tidak semakin jatuh.

Ekonom UGM, Tony Prasetiantono mengungkapkan, salah satu kebijakan yang membuat rupiah menguat adalah kebijakan restrukturisasi perbankan pada 21 Agustus 1998.

Pada saat itu, beberapa bank digabung (merger) menjadi bank baru yang kuat dari sisi pendanaan, salah satunya Bank Mandiri.

Selain itu, BJ Habibie memutuskan untuk memisahkan Bank Indonesia dari pemerintah. 

Hasilnya, lembaga tersebut menjadi lembaga independen dan mendapat kepercayaan publik.

Adapun tujuan Habibie memisahkan Bank Indonesia dari pemerintah sangat sederhana, yakni agar Bank Indonesia tidak lagi diperintah atau ditekan oleh penguasa seperti di masa Orde Baru. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved