Tribun Kaltim Hari Ini
Polisi di Kaltim Dibunuh Penimbun BBM, Aipda Kiswanto Tinggalkan 4 Anak, Dimakamkan di Lamongan
Jajaran Polres Paser berduka. Seorang anggotanya, yakni Ps Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang, Aipda Kiswanto gugur saat menjalankan tugas.
TRIBUNKALTIM.CO - Jajaran Polres Paser, Kalimantan Timur (Kaltim) berduka. Seorang anggotanya, yakni Ps Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang, Aipda Kiswanto gugur saat menjalankan tugas, Selasa (17/12).
Tragedi yang menimpa Aipda Kiswanto terjadi saat menjalankan tugas operasi penindakan bahan bakar minyak (BBM) ilegal di RT 05 Desa Batu Botuk, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, sekira pukul 10.30 WITA, kemarin.
Kapolres Paser, AKBP Novy Adi Wibowo mengatakan peristiwa tersebut terjadi saat anggota Polsek Batu Sopang mendapat informasi adanya satu unit mobil pick up mencurigakan dari arah Kalsel menuju ke Batu Sopang, Kalimantan Timur.
"Kendaraan tersebut membawa 30 jerigen dengan kapasitas 25 liter per jerigennya, yang sudah kami pastikan merupakan BBM jenis pertalite. Masih ada 15 jerigen yang masih tersisa, 15 jerigen lainnya sudah kosong," kata Novy saat dikonfirmasi di Mapolres Paser, Selasa (17/12).
Baca juga: Meninggal saat Operasi BBM Ilegal, Jenazah Aipda Kiswanto Dibawa ke RS Bhayangkara Balikpapan
Baca juga: Ganasnya Aksi Pelaku Kasus BBM Ilegal di Kaltim, Ngamuk Saat Diciduk Lalu Aniaya Polisi hingga Tewas
Saat kejadian, mobil pick up berplat DA 8048 BX tersebut dalam kondisi berhenti.
Aipda Kiswanto bresama dua anggota lain, hendak mengecek mobil tersebut.
"Anggota berhenti di depan kendaraan itu, kemudian menanyakan isi dari kendaraan itu kepada sopir," tambahnya.
Waktu itu almarhum melakukan pemeriksaan di bagian belakang kendaraan, tiba-tiba datang satu orang pelaku dengan nada marah dan melakukan pemukulan.
Baca juga: Siapa Aipda Kiswanto? Polisi Kaltim Tewas Saat Operasi BBM Ilegal, Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Saat pemukulan terjadi, almarhum sempat melakukan perlawanan sehingga dua anggota polisi lainnya langsung melakukan pengamanan terhadap pelaku.
"Tersangka melakukan pemukulan pertama kali di bagian kepala, kemudian pemukuluan terus berlanjut menggunakan tangan kosong. Saat pelaku sudah diamankan, korban yang hendak berdiri namun langsung terjatuh," urai Novy.
Dari kondisi itu, korban kemudian segera dilarikan ke Puskesmas Muara Komam namun setelah mendapat penanganan medis, nyawa Aipda Kiswanto tak bisa lagi diselamatkan.
"Korban tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia, pada dasarnya kita di sini juga merasa trauma dan tidak
menyangka hal ini bisa terjadi, padahal tadi pagi sempat berkomunikasi (dengan korban)" ulasnya.
Baca juga: Kronologi Polisi Kaltim Tewas Saat Operasi BBM Ilegal di Paser, Aipda Kiswanto Dipukul Berkali-kali
Saat ini, Polres Paser telah mengamankan dua orang pelaku dari insiden tersebut yang masing-masing berinisial IN dan SA.
"Ada dua orang yang kami amankan, termasuk IN yang melakukan pemukulan terhadap korban dan saat ini sementara dilakukan proses pemeriksaan di Unit Reskrim Polres Paser lantai dua untuk dilakukan pendalaman," kata Kapolres Paser.
Polisi juga telah menyita barang bukti berupa berupa mobil pick-up dan sisa BBM jenis Pertalite sebanyak 15 jerigen dari total 30 jerigen. Dan kedua tersangka merupakan target operasi (TO) daripada petugas.
Dari hasil pemeriksaan saat melakukan aksinya, tersangka IN pada pagi hari itu menenggak 10 butir pil Dextro.
Baca juga: Sosok Aipda Kiswanto yang Tewas Usai Dianiaya Saat Ungkap BBM Ilegal, Punya 4 Anak, 2 Masih Balita
Asal Tabalong
Polres Paser telah mengamankan pelaku penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Ps Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang, Aipda Kiswanto.
Dari hasil pemeriksaan BBM ilegal dengan jenis pertalite yang diangkut menggunakan mobil pick up itu, rupanya berasal dari Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Pelaku berencana akan menyebar BBM itu di wilayah Kecamatan Muara Komam dan Batu Sopang, ada 30 jerigen dan 15 di antaranya sudah tersalurkan atau diecer, setiap jerigen itu masing-masing berkapasitas 25 liter," terang AKBP Novy.
Baca juga: Keluarga Polisi yang Tewas Dihajar TO Kasus BBM Ilegal Beberkan Kisah Pilu, Dimakamkan Sebelah Ibu
Adapun pelaku yang diamankan oleh pihak kepolisian berinisial IN (37) dan SA (33), yang masing- masing berasal dari Kalimantan Selatan. Saat ini, Polres Paser masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku di Unit Reskrim Polres Paser.
"Masih kami lakukan pendalaman dulu, apakah pelaku ini dikenakan pasal berlapis. Entah itu pasal BBM ilegal, ataupun pasal penganiayaan yang menimbulkan korban jiwa," urai Novy.
Jenazah Diautopsi
Hingga Selasa (17/3) malam, dikabarkan jenazah Aipda Kiswanto sudah dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara Balikpapan untuk dilakukan autopsi.
Baca juga: 2 Pelaku yang Mengangkut BBM Ilegal Diamankan, Polres Paser Masih Pendalaman
Info yang dihimpun Tribun Kaltim, korban berasal dari Jawa Timur dan jenazahnya akan diterbangkan ke daerah asal pada hari ini.
"Malam ini (kenarin, red) juga dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan, itu atas persetujuan keluarga almarhum, baik dari istri maupun paman korban," kata Novy.
Dilakukannya autopsi tersebut guna mengetahui secara pasti penyebab dari kematian almarhum.
"Kita tidak tahu apakah korban ini ada riwayat penyakit ataukah saat pemukulan mengenai titik vital dari korban, jadi nanti dari hasil autopsi yang menentukan," tambahnya.
Baca juga: Kronologi Meninggalnya Anggota Polisi di Paser yang Hendak Cek Mobil Pengangkut BBM Ilegal
Dipastikan, almarhum akan dikebumikan di kampung halamannya yang berada di Provinsi Jawa Timur (Jatim).
"Besok (hari ini, red) sekitar jam dua siang, jenazah almarhum akan diterbangkan ke Lamongan, Jawa Timur. Perwakilan dari Polres Paser sendiri, besok akan berangkat ke sana," ungkapnya.
Novy juga akan mengusulkan permohonan kenaikan pangkat ke Kapolda Kaltim, untuk bisa diteruskan ke Kapolri agar korban mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Kenaikan pangkat tersebut sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas pengabdian, dedikasi dan pengorbanan almarhum.
Baca juga: Meninggal saat Operasi BBM Ilegal, Jenazah Aipda Kiswanto Dibawa ke RS Bhayangkara Balikpapan
"Karena almarhum ini gugur saat menjalankan tugas, kami usulkan kenaikan pangkat luar biasa untuk korban dan juga akan dilakukan prosesi pemakaman secara kedinasan di tempat asal korban," pungkas Kapolres Paser.
Asal Jatim
Gugurnya Aipda Kiswanto membawa duka mendalam bagi keluarga dan kerabat di Desa Trepan, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (17/12).
Suasana duka keluarga di Lamongan belum hilang, sebab pada Minggu (22/12) mendatang merupakan 100 harinya Samin, orang tua Aipda Kiswanto.
Baca juga: Keluarga Polisi yang Tewas Dihajar TO Kasus BBM Ilegal Beberkan Kisah Pilu, Dimakamkan Sebelah Ibu
Sementara ibunda Aipda Kiswanto, Semi sudah terlebih dahulu dipanggil Yang Maha Kuasa pada 4 tahun lalu.
Kini Aipda Kiswanto menyusul kedua orang tuanya.
"Rencana besok siang akan dimakamkan di sebelah makam ibunya (Semi)," kata adik sepupu Aipda Kiswanto, Eko Mardianto kepada TribunJatim.com, Selasa (17/12) malam.
Menurut Eko, tempat pemakaman korban baru akan digali besok pagi.
Baca juga: Kronologi Meninggalnya Anggota Polisi di Paser yang Hendak Cek Mobil Pengangkut BBM Ilegal
Sebab informasi yang didapat, jenazah Aipda Kiswanto baru akan tiba di Lamongan, pada Rabu (18/12) siang.
Pihak Keluarga sudah memetakan di sisi mana Aipda Kiswanto akan dimakamkan.
Rencananya, Aipda Kiswanto akan dimakamkan di sebelah timur makam ibunya, di pemakaman Desa Trepan, RT 02/RW 02
Kecamatan Babat, Lamongan.
"Kalau makam bapaknya (Samin) ada di barat istrinya. Jadi masih berdekatan," kata Eko. Dari pantauan Tribun, selasa malam warga, sanak keluarga sudah mulai berdatangan di rumah kelahiran almarhum Aipda Kiswanto.
Baca juga: 4 Fakta TO Kasus BBM Ilegal Hajar Polisi yang Bertugas hingga Tewas, Pelaku Konsumsi 10 Pil Dextro
Dan telah melaksanakan tahlil bersama.
Diungkapkan, almarhum Aipda Kiswanto meninggalkan seorang istri bernama Rosalia dan empat anak, dua di antaranya masih balita.
Putra pertamanya masih kuliah, anak kedua sekolah di bangku SMP, anak ketiga di bangku TK, dan si bungsu baru berumur 3 bulan. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.