Berita Nasional Terkini
Hasil Riset Dampak PPN 12 Persen, Pengeluaran Gen Z Bakal Membengkak hingga Rp 1,74 juta per Bulan
Hasil riset dampak PPN 12 persen, pengeluaran Generasi Z atau Gen Z bakal membengkak hingga Rp 1,74 juta per bulan. Simak selengkapnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Secara resmi, Pemerintah telah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.
Kenaikan PPN 12 persen ini akan berdampak pada harga dan tarif sejumlah kebutuhan yang lewat dengan Generasi Z atau Gen Z.
Berdasarkan hasil riset, pengeluaran Generasi Z atau Gen Z bakal membengkak hingga Rp 1,74 juta per bulan lantaran diperkirakan harga dan tarif di beberapa sektor juga bakal naik.
Dampak kenaikan PPN 12 persen ini bakal terasa pada layanan streaming film legal, tiket konser, biaya member gym, hingga mi instan.
Baca juga: Suasana Demo Tolak PPN 12 Persen, Kpopers Bawa Lightstick dari NCT hingga Poster Sri Mulyani
Lalu, berapa harga langganan yang harus dibayarkan oleh pengguna streaming film legal, tiket konser, member gym, dan mi instan setelah dikenai PPN 12 persen?
Berikut penjelasannya.
Kita ambil contoh untuk platform streaming film legal, seperti Netflix, Disney+, Amazon Prime Video, dan HBO Max.
Dilansir dari situs resmi Netflix, harga langganan Netflix bakal meningkat setelah diberlakukan PPN 12 persen, dari Rp 54.000 per bulan menjadi Rp 54.486 per bulan untuk paket Basic.
Sementara, untuk paket Premium dari Rp 186.000 per bulan naik menjadi Rp 187.675 per bulan.
Dikutip dari situs resmi Disney+ Hotstar, harga langganan Disney+ meningkat dari Rp 65.000 per bulan menjadi Rp 65.585 per bulan untuk paket Basic.
Sementara, untuk paket Premium yakni dari Rp 119.000 per bulan menjadi Rp 120.072 per bulan.
Dilansir dari situs resmi Amazon Prime Video, harga langganan Amazon Prime Video meningkat dari Rp 59.000 per bulan menjadi Rp 59.531 per bulan.

Dilansir dari situs resmi HBO Max, harga langganan HBO Max naik dari Rp 49.000 per bulan menjadi Rp 49.441 per bulan untuk paket Ponsel.
Sementara, untuk paket Standar dari Rp 79.000 per bulan naik menjadi Rp 79.711 per bulan.
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen Hari Ini, dari Mahasiswa, Ibu-ibu hingga Wibu dan K-popers
Untuk paket Ultimate naik dari Rp 119.000 menjadi Rp 120.072.
Menurut pemberitaan Kompas.com, Center of Economic and Law Studies (CELIOS) meriset, pengeluaran Gen Z bakal membengkak hingga Rp 1,74 juta per bulan akibat kenaikan PPN di 2025 yang membuat harga barang dan jasa ikut naik.
Hitungan tersebut didapat dari perkiraan kenaikan harga barang dan jasa yang dikonsumsi Gen Z setelah kenaikan PPN, seperti tiket konser, berlangganan Spotify dan Netflix, kuota internet, layanan pesan makanan online, dan membership gym.
Dalam laporannya, seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, CELIOS menjabarkan harga tiket akan bertambah sekitar Rp 112.000 dan membership gym juga akan bertambah Rp 30.000 setelah kenaikan PPN menjadi 12 persen.
Kemudian biaya langganan Spotify juga akan meningkat Rp 5.224 per bulan dari semula Rp 57.465 menjadi Rp 62.689.
Belum lagi harga barang dan jasa untuk kebutuhan sehari-hari juga akan terdampak kenaikan PPN, seperti mi instan diperkirakan akan meningkat harganya dari Rp 52.800 menjadi Rp 57.600 per bulan atau naik Rp 4.800 per bulan.
Pengeluaran untuk alat mandi, snack, air minum dalam kemasan, baju, dan alas kaki masing-masing diperkirakan akan naik sebesar Rp 12.000, Rp 7.200, Rp 36.000, Rp 17.088, dan Rp 10.063 per bulan.
Biaya jasa bengkel motor, jasa perawatan kecantikan, dan jasa pangkas rambut juga akan naik masing-masing sebesar Rp 39.000, Rp 120.000, dan Rp 16.800 per bulan.
Baca juga: Tak Sebanding dengan UMP 2025, Daftar 5 Dampak Kenaikan PPN 12 Persen yang akan Dirasakan Masyarakat
Petisi Tolak Kenaikan PPN 12 Persen Tembus 121 Ribu Lebih
Sementara itu, dikutip TribunKaltim.co dari laman Change.org, petisi tolak kenaikan PPN 12 persen tersebut dibuat oleh akun Bareng Warga pada 19 November 2024.
Hingga Kamis (19/12/2024) pukul 16.00 WIB, petisi berjudul "Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!" itu sudah ditandatangani 121.570. orang.
Link petisi tolak PPN 12 persen >>>
Dalam alasannya, akun tersebut menyebut bahwa kenaikan PPN bakal semakin menyulitkan hidup masyarakat karena harga berbagai kebutuhan akan naik.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, padahal, keadaan ekonomi belum membaik sejak dihantam pandemi Covid-19.
Ditambah lagi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2024, pengangguran terbuka masih sekitar 4,91 juta orang.
Dari 144,64 juta orang yang bekerja, sebagian besar atau 57,94 persen bekerja di sektor informal.
Masih berdasarkan data BPS, sejak tahun 2020 rata-rata upah pekerja semakin mendekati rata-rata Upah Minimum Provinsi (UMP).
Meskipun sempat naik pada 2022, tren ini kembali menurun pada 2023.
Berdasarkan perhitungan BPS tahun 2022, dibutuhkan uang sekitar Rp 14 juta setiap bulannya untuk hidup di Jakarta.
Namun, UMP Jakarta di tahun 2024 hanya Rp 5,06 juta.
Oleh karena itu, kenaikan PPN dinilai bisa menambah beban masyarakat di tengah daya beli yang menurun sejak Mei 2024.
"Atas dasar itu, rasa-rasanya Pemerintah perlu membatalkan kenaikan PPN yang tercantum dalam UU HPP sebelum luka masyarakat kian menganga.
Baca juga: Tolak Kenaikan, Inilah Isi Petisi Batalkan PPN 12 Persen, Apakah Bisa Ubah Kebijakan Pemerintah?
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Informasi Resmi PPN 12 Persen Berlaku Kapan, Cek Barang Apa Saja yang Pajaknya Naik |
![]() |
---|
Netflix dan Spotify Bakal Kena PPN 12 Persen, Kemenkeu Incar Peningkatan Pendapatan Rp75 Triliun |
![]() |
---|
Daftar Barang dan Jasa yang Bebas PPN Tahun 2025, dari Bahan Makanan, UMKM, Pendidikan, dan Listrik |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Rieke Diah Pitaloka, Politisi PDIP yang Minta Prabowo Batalkan Kenaikan PPN 12 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.