Natal dan Tahun Baru

60 Contoh Ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025 yang Unik dan Menyentuh Hati

Berikut 60 contoh ucapan selamat Natal dan Tahun Baru 2025 yang unik dan menyentuh hati.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TribunManado
NATAL DAN TAHUN BARU 2025 - Ilustrasi. Berikut 60 contoh ucapan selamat Natal dan Tahun Baru 2025 yang unik dan menyentuh hati. 

Tradisi marbinda dilakukan atas kesepakatan sekelompok masyarakat yang ingin menyembelih hewan hingga menikmati hidangan bersama.

Marbinda biasanya dilakukan di tanggal 24 Desember sehari menjelang puncak perayaan Natal.

Selain menyambut hari Natal, ada juga masyarakat yang marbinda di momen menyambut tahun baru.

Hewan yang biasa disembelih saat marbinda adalah hewan berkaki empat seperti babi, kerbau, kuda atau sapi sesuai kesepatakan bersama.

Hewan ini dibeli dari dana patungan dari beberapa keluarga yang ada dalam satu lingkungan tempat tinggal atau dalam kumpulan marga yang sama.

Meski puncak dari tradisi Marbinda dilakukan pada saat perayaan Natal dan tahun baru, kenyataannya persiapan atau pengumpulan dana secara patungan sejak berbulan-bulan sebelumnya, bahkan ditabung sejak awal tahun.

Awalnya masyarakat menentukan dahulu jenis hewan yang akan disembelih, untuk selanjutnya dihitung iuran tiap bulan hari marbinda tiba.

Dulu, pembayaran marbinda dibayar dengan padi saat panen, tapi seiring waktu, pembayaran marbinda dihitung dengan uang.

Daging hasil sembilih ini biasanya dibagi menjadi 2 kelompok, sebagian akan dimasak bersama dan sebagian lagi dibagi dalam bentuk daging mentah.

Kegiatan memasak daging bersama-sama ini disebut sebagai marhobas.

Saat marhobas, kaum lelaki akan memotong daging, dan perempuan menyediakan bumbu dapur untuk memasak bersama.

Kegitan marbinda dan marhobas akan diakhiri dengan perayaan dan makan bersama.

Sewaktu acara juga ada proses ibadah yang dilakukan seperti doa bersama sebagai ucapan syukur kepada Tuhan.  

Dengan marbinda, Suku Batak menjaga nilai-nilai kebersamaan, keadilan, saling menghargai dan senasib sepenanggungan.

Adil dan saling menghargai karena hewan yang disembelih akan dibagi secara rata kepada setiap anggota, kebersamaan dan gotong royong karena dalam proses menyembelih perwakilan setiap  keluarga harus terlibat. 

Harus diakui tradisi marbinda sudah mulai terkikis dan semakin jarang dilakukan terutama masyarakat perkotaan.

Padahal marbinda menunjukkan semangat kebersamaan dengan daging yang sedikit semua anggota kelompok harus mendapat bagian dan pembiayaan yang ditanggung bersama. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved