Berita Samarinda Terkini

Siap Operasional Juli 2025, Pembangunan Sekolah Terpadu di Loa Bakung Samarinda Hampir Selesai

Digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, langkah besar ini menjadi upaya nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/SINTYA ALFATIKA SARI
Pemkot Samarinda saat berada di Lokasi Pembangunan Sekolah Terpadu bertaraf internasional di Loa Bakung, Samarinda yang kini hampir rampung (30/11). Pemkot memastikan sekolah ini akan dilengkapi fasilitas modern dan sistem pembelajaran bilingual, dan siap menjadi model pendidikan unggulan, Target operasional Juli 2025. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Proyek pembangunan sekolah terpadu bertaraf internasional di Kota Samarinda terus berjalan sesuai rencana.

Digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, langkah besar ini menjadi upaya nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan. 

Berlokasi di bekas SMP Negeri 16, Jalan Jakarta, Loa Bakung, Pemkot merogoh anggaran mencapai kurang lebih Rp 70 miliar. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin, mengungkapkan bahwa sekolah ini akan menjadi percontohan dengan berbagai fasilitas lengkap dan sistem pembelajaran berbasis bilingual.  

Baca juga: Perumdam Tirta Kencana Samarinda Diproyeksikan Miliki Nilai Aset Rp 1 Triliun di 2025

“Kami berharap ke depannya setiap kecamatan di Samarinda memiliki sekolah terpadu seperti ini. Namun, kita mulai dari yang di Loa Bakung dulu.

Nantinya, sekolah ini akan dilengkapi fasilitas terbaik, guru yang kompeten, dan proses pembelajaran bilingual. Selain itu, kami juga ingin memperkuat nilai keagamaan, akhlak, dan karakter siswa sehingga menjadi model sekolah percontohan,” ujar Asli Nuryadin.  

Sekolah terpadu ini dirancang dengan jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA. Selain itu, area sekolah tersebut juga strategis lantaran dekat dengan masjid. 

Asli memastikan bahwa pembangunan ini berdasarkan pertimbangan penuh, sehingga menciptakan model pendidikan yang komprehensif.

“Misal nanti ada drop-off untuk siswa, kantin sehat, apalagi ditambah dengan program makanan bergizi gratis yang sudah kita uji coba beberapa waktu lalu, termasuk guru-gurunya yang paling tidak juga bilingual. Karena kita sudah masuk era globalisasi,” ujarnya.

Asli juga menjelaskan bahwa pembangunan sekolah hampir mencapai seratus persen, meski beberapa fasilitas seperti pagar dan peralatan penunjang akan dilengkapi pada 2025. 

“Target kami, sekolah ini sudah dapat digunakan pada Juli 2025. Nantinya, tim khusus akan menguji kualitas guru berdasarkan kemampuan IT, bahasa Inggris, perilaku, dan integritas mereka,” jelasnya.  

Untuk mengatasi kemungkinan ketimpangan, Pemkot Samarinda juga membangun SMP Negeri 50 di kawasan yang sama.

Sekolah ini dirancang sebagai alternatif jika kapasitas Sekolah Terpadu tidak mencukupi. SMP Negeri 50 juga diproyeksikan menjadi salah satu sekolah terbaik kedua di kawasan tersebut.  

“Kami tidak ingin ada ketimpangan. Oleh karena itu, selain Sekolah Terpadu, kami bangun juga SMP Negeri 50.

Ke depannya, mudah-mudahan pembangunan sekolah seperti ini dapat dilakukan di Palaran dan kecamatan lainnya,” terang Asli.  

Meski diakui bahwa setiap kebijakan memiliki tantangan, Asli menegaskan bahwa tujuan utama adalah menciptakan manfaat besar bagi masyarakat. 

“Kami ingin membuat kebijakan yang menghasilkan perubahan signifikan, Meski ada kekurangan, itu tidak boleh menjadi hambatan untuk menciptakan pendidikan berkualitas di Samarinda,” tutupnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved