Viral! Pemuda Ini Temukan Hewan Langka Seperti Trenggiling di Sangatta Kutai Timur

Beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan seekor hewan langka seperti trenggiling melewati sebuah jalan di Sangatta, Kutai Timur.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Instagram/@sangattaku
Beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan seekor hewan langka seperti trenggiling melewati sebuah jalan di Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur. 

Tahukah kamu bahwa satwa ini adalah satwa yang paling banyak diperdagangkan secara gelap.

Penasaran dengan fakta lainnya? Simak informasinya berikut ini sebagaimana dilansir dari rekoforest.org.

1. Makna Kata Trenggiling adalah Penggulung

Trenggiling atau pangolin adalah sebutan untuk seluruh satwa yang berada dalam ordo Pholidota.

Nama trenggiling yang kita kenal dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu yang berarti sesuatu yang berguling-guling.

Makna tersebut berkaitan erat dengan salah satu sistem pertahanan satwa nokturnal ini yang membuatnya dapat menggulung badan bak bola.

2. Delapan Spesies Trenggiling Tersebar di Afrika dan Asia

Trenggiling tidak terlalu dikenal luas selain di benua Asia dan Afrika.

lihat fotoKompas.com

Nama trenggiling yang kita kenal dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu yang berarti sesuatu yang berguling-guling. Makna tersebut berkaitan erat dengan salah satu sistem pertahanan satwa nokturnal ini yang membuatnya dapat menggulung badan bak bola.

Pasalnya, dari delapan spesies trenggiling, empat spesies hanya terdapat di benua Asia dan empat lainnya di benua Afrika.

Jawa, Kalimantan dan Sumatra seperti wilayah Semenanjung Kampar merupakan daerah penyebaran alami bagi Trenggiling Sunda.

Masyarakat Jawa Barat mengenal mereka dengan sebutan Peusing. Tentu saja, masing-masing spesies tersebut memiliki ciri khusus.

Panjang rata-rata tubuh trenggiling berkisar antara 30 hingga 50 cm. Spesies terbesar, Trenggiling-Tanah Raksasa, dapat tubuh hingga 75-80 cm dengan berat maksimum mencapai 33 kilogram.

Masing-masing spesies juga memiliki habitat yang berbeda. Beberapa merupakan pemanjat andal yang dapat memanfaatkan ekornya untuk mencengkeram batang pohon.

Trenggiling yang bersifat arboreal akan membuat sarangnya di atas pohon.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved