Berita Kaltim Terkini

BPS Sebut Inflasi Tahunan di Kaltim 1,47 Persen, Dipengaruhi Harga Komoditas Pokok yang Naik 

Harga komoditas pokok terutama kelompok pangan menjadi faktor yang mendorong kontribusi dalam inflasi di Kaltim

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
Warga saat Belanja ikan di Pasar Segiri Samarinda,Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Inflasi tahunan (year on year/yoy) Bumi Etam tercatat capai angka 1,47 persen menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Harga komoditas pokok terutama kelompok pangan menjadi faktor yang mendorong kontribusi dalam inflasi di Kaltim.

Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana mengungkapkan, kenaikan harga di kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi

Diantaranya seperti beras, ikan, daging, sayuran, dan bumbu dapur menjadi penyumbang utama. 

Baca juga: Pantauan Harga Cabai, Ikan dan Ayam Potong di Pasar Segiri Samarinda Hari ini 4 Januari 2025

Kemudian kenaikan harga turut terjadi pada kelompok kesehatan, pendidikan dan perawatan pribadi.

“Terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 105,38 pada Desember 2023 menjadi 106,93 pada Desember 2024. Secara month to month (mtm), terjadi kenaikan indeks harga (inflasi) 0,31 persen. Sementara secara year to date (ytd) terjadi inflasi 1,47 persen,” jelas Yusniar.

Kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 2,64 persen. 

Beberapa penyumbang inflasi juga terdapat di sub kelompok minuman tidak beralkohol 6,25 persen, disusul rokok dan tembakau 5,75 persen serta makanan 1,97 persen.

Selain itu, kelompok pakaian dan alas kaki 2,12 persen. 

Perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,64 persen. 

Kelompok kesehatan turut menyumbang inflasi cukup tinggi dengan persentase 5,20 persen. 

Sementara melompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memberi andil 5,67 persen.

“Kelompok pengeluaran menyumbang sebaliknya, memberi andil deflasi, diantaranya transportasi 0,28 persen yoy, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen yoy,” imbuhnya.

“Sementara kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga memberikan andil yang tidak signifikan terhadap inflasi,” sambung Yusniar.

Secara month to month (m-t-m) kenaikan inflasi didorong kenaikan harga sejumlah komoditas pangan seperti ikan layang, tomat, kangkung, bawang merah, sawi hijau, air kemasan, cabai rawit, terung, minyak goreng dan sigaret kretek mesin (SKM). 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved