Berita Balikpapan Terkini
Korban Perumahan GRA Balikpapan Desak Pengembalian Dana, Pengembang Angkat Bicara
Puluhan korban dari Perumahan Griya Rudina Asri (GRA) di Karang Joang, Balikpapan Utara, melaporkan kerugian total Rp 1,467 miliar
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Puluhan korban dari Perumahan Griya Rudina Asri (GRA) di Karang Joang, Balikpapan Utara, melaporkan kerugian total Rp 1,467 miliar akibat ketidakjelasan pembangunan rumah yang dijanjikan.
Menurut catatan yang dihimpun dari penasehat hukum korban, dari 38 korban kini bertambah menjadi 64 orang. Dimana salah satu diantaranya telah menyetor Rp 108 juta tanpa hasil yang diharapkan.
Penasihat hukum korban, Sultan Akbar Pahlevi, menyebut banyak konsumen merasa ditipu.
"Ada kasus rumah yang sudah dibayar malah dialihkan ke pihak lain tanpa sepengetahuan pembeli asli," ujar pria yang juga menjabat Ketua Bidang Hukum DPD KNPI Balikpapan tersebut, Rabu (8/1/2025).
Masalah lain termasuk pengembalian dana yang tidak kunjung diproses, alasan keterlambatan seperti pergantian staf, dan kendala pengajuan kredit di bank.
Baca juga: Mantan Caleg di Balikpapan Diduga Lakukan Penipuan, Puluhan Orang Dijanjikan KPR Rumah Subsidi
Baca juga: Awal Mula Dugaan Penipuan Mantan Caleg di Balikpapan, Puluhan Warga Cari Rumah Subsidi Jadi Korban
Kerugian korban juga mencakup biaya tambahan seperti cicilan bank, meski rumah belum selesai.
Bahkan, beberapa rumah tidak memiliki fasilitas dasar seperti listrik dan air bersih.
Akbar menduga dana konsumen tidak digunakan sebagaimana mestinya, mengingat pihak pengembang kehabisan dana usai mengikuti pemilihan legislatif tahun lalu.
"Kami akan melaporkan dugaan penipuan dan mengajukan gugatan perdata untuk memulihkan hak-hak korban," tegas Akbar.
Sementara itu, Komisaris PT Pahala Investama Energi sekaligus pengembang Perumahan Griya Rudina Asri, Pangeran Cani, membantah tuduhan bahwa dirinya menggelapkan dana konsumen.
Cani menekankan bahwa situasi sebenarnya melibatkan 60 konsumen yang meminta pengembalian uang.
Kata dia, tersisa 24 konsumen masih menunggu pengembalian, yang dilakukan secara bertahap dengan alokasi tiga konsumen per bulan berdasarkan urutan permohonan.
“Proses pengembalian dana membutuhkan waktu. Kami mengutamakan konsumen yang pertama kali mengajukan permintaan,” tegas Cani.
Menurutnya, total pengembalian uang tanda jadi (UTJ) hanya berkisar Rp200 juta lebih, bukan miliaran rupiah seperti yang dituduhkan.
“Tidak ada penggelapan uang miliaran seperti yang diberitakan di media sosial,” tegasnya.
Memasuki Musim Kemarau, Debit Air Waduk Manggar Turun, Sumber Air Baku PDAM Balikpapan Terancam |
![]() |
---|
Pelatihan Fotografi di Balikpapan, Dorong Kota Kreatif dan Ekonomi Digital |
![]() |
---|
Job Market Fair 2025 Siap Digelar di BSCC Dome Balikpapan, Catat Tanggal dan Daftar Perusahaannya |
![]() |
---|
Ribuan Investor Baru Pasar Modal Bermunculan di Kaltim, Transaksi Saham Tembus Rp7,6 Triliun |
![]() |
---|
Hetifah Usulkan Reformasi Alokasi Dana Pendidikan Pasca Putusan MK, SD-SMP Negeri dan Swasta Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.