Berita Bontang Terkini

Program Makan Bergizi Gratis di Bontang Belum Jelas, Ini Upaya Disdik

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bontang masih dalam tahap wacana dan belum ada kepastian teknis pelaksanaannya

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MITHA AULIA ANGGRAINI
ILUSTRASI- Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bontang belum jelas kapan akan dimulai.TRIBUNKALTIM.CO/MITHA AULIA ANGGRAINI 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Program unggulan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, terkait Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bontang masih dalam tahap wacana dan belum ada kepastian teknis pelaksanaannya.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Saparudin, mengungkapkan hingga kini pihaknya belum menerima informasi detail mengenai mekanisme pelaksanaan program tersebut.

"Teknisnya kami belum tahu. Karena kami hanya menjadi objek, sedangkan penyelenggaranya adalah Badan Gizi Nasional (BGN)," ujar Saparudin kepada Tribunkaltim, Rabu (8/1/2025).

Ia menjelaskan, program MBG tidak hanya menyasar pelajar, namun juga mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Jika mengacu pada data pelajar di Bontang, jumlah siswa dari jenjang SD hingga SMA mencapai lebih dari 33 ribu orang.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Segera Dimulai, Pemkot Balikpapan Siapkan Data Siswa TK-SMA

Baca juga: Dinkes Tarakan Usulkan Harga Program Makan Bergizi Gratis Rp25 Ribu per Porsi

Menurutnya, uji coba program MBG di Kalimantan Timur baru dilakukan di Kota Samarinda pada tahun lalu, sedangkan sembilan kabupaten/kota lainnya, termasuk Bontang, masih menunggu kejelasan teknis pelaksanaannya.

"Karena perlu disiapkan dapur. Ada tiga opsi skema, yaitu pengelolaan dapur mandiri, bekerja sama dengan lembaga negara seperti Polres, Kodim, dan BUMN, atau melibatkan pihak swasta," jelasnya.

Saparudin menambahkan, pembiayaan program MBG diperkirakan bersumber dari APBN.

Sebagai informasi, MBG bertujuan memberikan akses makanan bergizi, mendorong pola hidup sehat, meningkatkan kesejahteraan petani dan UMKM, serta menciptakan lapangan kerja baru. Program ini mulai dijalankan sejak 6 Januari 2025. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved