Berita Kaltim Terkini
Gedung Perawatan Pandurata RSUD AWS Samarinda Diharapkan Jadi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Nasional
Syarifatul Sya'diah menilai harapan itu harusnya sesuai dengan tampilan gedung perawatan yang menghabiskan ratusan miliar rupiah APBD Kaltim
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) berharap Gedung Perawatan Pandurata RSUD AW Sjahranie Samarinda bisa menjadi rumah sakit rujukan tingkat nasional.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya'diah menilai harapan itu harusnya sesuai dengan tampilan gedung perawatan yang menghabiskan ratusan miliar rupiah APBD Kaltim.
"Kita apresiasi Pemprov Kaltim punya rumah sakit yang megah dan mewah. Harapan kita pelayanannya semegah dan sebagus bangunannya," ujar Syarifatul Sya'diah.
Baca juga: Disdikbud Samarinda Dukung Larangan Siswa Bawa Kendaraan Bermotor ke Sekolah
Menurutnya, Pemprov Kaltim cukup kaya dan telah mampu membangun rumah sakit kelas A seperti RSUD AW Sjahranie dan kini akan ditunjang pembangunan gedung perawatan Pandurata.
Kendati demikian ia mengakui masih banyak masyarakat Kalimantan, termasuk Kaltim sendiri yang memilih untuk berobat ke rumah sakit luar negeri.
Oleh sebab itu menurutnya dengan menghabiskan anggaran hingga ratusan miliar rupiah, Kaltim seharusnya mampu menghadirkan pelayanan rumah sakit rujukan yang terbaik.
"Kalau layanan kesehatan kita menjadi pilihan, tentu bisa meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah)," ujar Syarifatul.
Ia memberi imbauan agar Pemprov Kaltim melakukan study banding ke rumah sakit luar negeri untuk menilai apa yang menjadi penyebab masyarakat Indonesia termasuk Kaltim memilih berobat ke luar meski memiliki rumah sakit yang layak.
"Rumah sakit kita harus mampu bersaing dengan luar negeri. Jadi
Pandurata di RSUD AWS ini harus jadi rumah sakit rujukan terbaik untuk warga se-Kalimantan, bahkan masyarakat dari luar pulau," harapnya.
Sebagai informasi, pembangunan tahap II gedung Pandurata kini menyisakan pengerjaan 3,850 persen dan selesai pada akhir Januari 2025.
PUPR Kaltim menarget pembangunan tahap III akan dimulai pada Maret sampai Desember 2025 dengan nilai Rp124 miliar.
Gedung perawatan yang dibangun menggunakan APBD sebesar Rp380 miliar itu berdiri di atas lahan milik Pemprov Kalimantan Timur seluas 10.000 meter persegi.
Gedung yang dirancang 8 lantai dengan luas tapak 3.968 meter persegi, luas areal landscape dan parkir 6.032 meter persegi serta luas lantai 27.517 meter persegi ini dimungkinkan memiliki kapasitas 500 tempat tidur.
Beberapa ruang yang akan ada di dalamnya antara lain Intensive Care Unit (PICU), Intensive Coronary Care Unit (ICCU), Intensive Care Unit (ICU), ruang hemodialisa dan radiologi. (*)
Belum Ada Relaksasi Pajak Kendaraan di Kaltim, Bapenda Fokus Tagih Tunggakan |
![]() |
---|
BEM Unmul Tuntut Rektor Tarik Permintaan Maaf ke Wagub Kaltim Seno Aji hingga Protes Biaya Kuliah |
![]() |
---|
Sempat Jadi Sorotan, Gubernur Rudy Mas'ud Akhirnya Hadiri Rapat Paripurna DPRD Kaltim |
![]() |
---|
6 Wisata Alam Terfavorit di Kalimantan Timur Tahun 2024, Ini Destinasi dengan Pengunjung Terbanyak |
![]() |
---|
Top 5 Daerah dengan Jumlah Penyandang Disabilitas Tertinggi di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.