Berita Nasional Terkini

Klarifikasi soal Makan Bergizi Gratis Pakai Zakat, Ketua DPD: Pemerintah Alami Keterbatasan Anggaran

Ketua DPD RI klarifikasi soal program Makan Bergizi Gratis pakai dana zakat, sebut pemerintah alami keterbatasan anggaran.

http://gerbangbengkulu.com
Sultan Bachtiar Najamudin saat menjadi Wakil Ketua DPD RI 2019-2024 - Inilah profil Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua DPD RI yang mengusulkan program Makan Bergizi Gratis dibiayai dari dana zakat atau sedekah. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ketua DPD RI klarifikasi soal program Makan Bergizi Gratis pakai dana zakat, sebut pemerintah alami keterbatasan anggaran.

Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin memberi klarifikasi perihal usulannya yang menyebut agar zakat juga ikut mendanai program makan bergizi gratis. 

Pernyataannya sebelumnya sempat menuai sorotan.

Baca juga: Profil Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin yang Usul Makan Bergizi Gratis Dibiayai dari Zakat

Sultan mengatakan, yang dia maksud sebenarnya adalah pendanaan dengan zakat, infak, dan sedekah.

Hal tersebut Sultan usulkan mengingat pemerintah hanya memiliki anggaran untuk makan bergizi gratis sebesar Rp 71 triliun, yang artinya hanya cukup sampai Juli 2025. 

"Pemerintah mengalami keterbatasan anggaran untuk membiayai semua program makan bergizi gratis dalam jangka panjang. Sementara program ini sangat baik dan tidak boleh berhenti karena kekurangan anggaran. Karena hasil nyata dari program ini tentu jangka panjang," ujar Sultan kepada Kompas.com, Kamis (16/1/2025).

"Maka kami juga ingin berkontribusi untuk membantu pemerintah dengan memberikan ide, masukan, dan mengajak masyarakat mampu untuk terlibat. Karena memang sifat dan karakter asli bangsa kita sangat dermawan, suka menolong, dan gotong royong. Salah satu ide yang terlintas dan jika memungkinkan dengan melihat potensi zakat, infak, dan sedekah," sambungnya.

Sultan memahami bahwa zakat adalah syariat Islam yang telah diatur batasan golongan penerimanya.

Khusus infak dan sedekah, kata dia, sifatnya lebih fleksibel, baik jumlah, golongan penerima, dan hukumnya sunah bagi yang bersedia untuk melakukannya.

Sultan mengungkit mayoritas anak-anak sekolah penerima makan bergizi gratis berasal dari keluarga kelas menengah dan bawah, yang secara ekonomi sangat membutuhkan dukungan nutrisi dari negara.

Ketua DPD RI Sultan B Najamudin di kawasan Ngampilan, Yogyakarta, Jumat (22/11/2024).
Ketua DPD RI Sultan B Najamudin di kawasan Ngampilan, Yogyakarta, Jumat (22/11/2024). (KOMPAS.com/ Tatang Guritno)

"Di sisi lain, target penerima manfaat makan bergizi gratis mencapai 83 juta anak, dan membutuhkan anggaran sangat besar mencapai Rp 210 triliun. Tiga kali lipat dari yang dianggarkan pemerintah saat ini, Rp 71 triliun. Maka masih terdapat banyak sekali hal yang harus menjadi perhatian pemerintah dan kita semua sebagai bangsa sekaligus evaluasi ke depan," tutur Sultan.

Sultan mengatakan, potensi zakat, infak, dan sedekah di Indonesia mencapai Rp 300-an triliun setiap tahun.

Jika potensi zakat, infak, dan sedekah ini dikelola secara profesional, menurut Sultan, seharusnya tidak ada masyarakat yang kekurangan makanan atau menjadi peminta-minta di jalan.

Selain itu, Sultan membocorkan, dirinya melihat ada kebiasaan dari beberapa kolega dan sahabat yang secara rutin melakukan tradisi membagikan makanan gratis ke sekolah-sekolah.

Baca juga: Pemkot Bontang Siapkan Rp20 Miliar Namun Masih Terkendala Teknis Program Makan Bergizi Gratis

Dia turut mendapat masukan agar pemerintah membuka ruang bagi perorangan atau swasta untuk berpartisipasi dalam pembiayaan makan bergizi gratis ini.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved