Berita Nasional Terkini
Libur Sekolah Ramadhan 2025 Sudah Disepakati Pemerintah, Tinggal Tunggu Pengumuman Resmi
Libur sekolah Ramadhan 2025 sudah disepakati pemerintah, Mendikdasmen: Tinggal tunggu Surat Edaran bersama 3 menteri.
Sekolah membuat program pembelajaran khusus Ramadhan.
Selain itu pihaknya meminta pemerintah bisa mempertimbangkan siswa agama non Islam.
“Harus dikaji secara holistik, jika libur ini hanya mengakomodir siswa beragama Islam, bagaimana siswa non muslim? Jika mereka libur, mereka tidak mendapat layanan pembelajaran. Jika mereka tetap sekolah, ini juga mendiskriminasi layanan belajar siswa muslim yang libur,” tandas Satriwan Salim.
Kata PBNU dan PP Muhammadiyah soal libur sekolah saat Ramadhan
Terkait wacana pemerintah meliburkan sekolah selama Ramadhan, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Suaedy mengaku, pihaknya belum bisa berkomentar terkait kebojakan ini.
Ia menyampaikan, pembahasan mengenai libur sekolah selama Ramadhan bakal dibahas dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) pada 5-7 Februari 2025.
Hasil Konbes juga akan menjadi pedoman bagi PBNU untuk memaparkan pandangan mengenai isu-isu aktual.
“Ini belum ada pilihan (untuk menanggapi tiga opsi). Nanti tanggal 5 Februari akan ada Munas Konbes. Jadi ada berbagai masalah dibahas, termasuk hal itu (libur sekolah saat Ramadhan),” ungkap Ahmad dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/1/2025).
Muhammadiyah Mendukung Libur Anak Sekolah saat Puasa Ramadhan 2025
Organisasi keagamaan Muhammadiyah mendukung wacana pemerintah untuk meliburkan anak sekolah saat puasa Ramadhan 2025.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir setuju dengan wacana libur sekolah saat Ramadhan 1446 Hijriah atau pada tahun ini.
Haedar menuturkan, bulan Ramadhan seyogianya dijadikan sebagai momen penting untuk mendidik akhlak dan karakter anak.
"Setuju, setuju. Tapi poin penting bagi Muhammadiyah, Ramadhan dijadikan arena untuk mendidik akhlak, mendidik budi pekerti, mendidik karakter," kata Haedar saat ditemui di Hotel Tavia Heritage, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).
Haedar menyebut, generasi yang lahir dan tumbuh di era teknologi membutuhkan pendidikan budi pekerti dan akhlak.
"Karena itu pendidikan agama, pendidikan akhlak, pendidikan budi pekerti menjadi sangat penting," imbuhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.