Breaking News

Berita Samarinda Terkini

BPBD Samarinda Sebut Perencanaan Jalan Tembusan Sambutan-Sungai Pinang Kurang Matang

Jalan Sultan Sulaiman, Kota Samarinda kini tidak dapat dilalui akibat amblas dan rusak total.

Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
Kondisi jalan tembusan Merdeka-Sambutan yang rusak total dan tak dapat dilalui. Perencanaan yang kurang matang serta faktor curah hujan tinggi disebut menjadi penyebab utama kerusakan. BPBD bakal berdampingan dengan PUPR untuk mengkaji dan mitigasi..TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Jalan yang menghubungkan Kecamatan Sambutan dengan Kecamatan Sungai Pinang, tepatnya di kawasan Jalan Sultan Sulaiman, Kota Samarinda kini tidak dapat dilalui akibat amblas dan rusak total. 

Jalan alternatif ini sebelumnya diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata, namun kini justru menjadi sumber masalah baru.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Suwarso, memberikan penjelasan terkait kondisi jalan tersebut.

"Saya dapat informasi dari PUPR bahwa perencanaan untuk jalan tembusan Merdeka-Sambutan itu kurang matang, makanya idealnya harus disiapkan aliran air, kemudian disiapkan penurapan, tapi tidak. Makanya perencanaan kurang matang," ujar Suwarso.

Suwarso menjelaskan bahwa kondisi tanah yang masih bergerak, terutama di sisi kiri jalan dari arah Gang Damai, menjadi faktor utama penyebab kerusakan. Selain itu, tingginya curah hujan turut memperburuk keadaan.

Baca juga: Jalan Alternatif di Sambutan Samarinda Longsor Parah, Walikota Andi Harun Ungkap Penyebabnya

Baca juga: Pemkot Samarinda Siapkan Rp 1,9 Miliar untuk PerbaikanJalan Sambutan-Sungai Pinang

"Tanah urukan baru, jadi tanah masih bergerak, ditambah curah hujan yang tinggi sebelumnya, itu pasti mempengaruhi tanah kita yang sebagian besar materialnya dari lempung," jelasnya. 

Suwarso mengungkapkan bahwa idealnya tebing di sepanjang jalan tersebut harus dilengkapi dengan teras siring atau turap, serta penanaman pohon penguat atau rumput untuk memperkokoh struktur tanah. 

Ia menambahkan bahwa potensi longsor dan pergerakan tanah di area tersebut sangat tinggi.

“Dari beberapa pantauan, titik itu masih ada. Di tebing batu yang tajam, ada guguran batu dan sempat terjadi pohon tumbang dua kali," lanjutnya. 

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sendiri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,9 miliar untuk perbaikan jalan tersebut.

Sebelumnya, Kepala PUPR, Desy Damayanti, mengungkapkan bahwa salah satu langkah utama yang akan diambil adalah pembuatan jalan air untuk mengatasi permasalahan aliran air yang menjadi penyebab kerusakan.

Suwarso juga menyatakan bahwa BPBD akan berdampingan dengan PUPR untuk melakukan kajian lebih mendalam, guna mencegah longsor berikutnya. 

Baca juga: Pemkot Samarinda Siapkan Rp 1,9 Miliar untuk PerbaikanJalan Sambutan-Sungai Pinang

"Kami akan memberikan rekomendasi berdasarkan kajian data rencana risiko bencana, dan mengukur kerentanan longsornya apakah rendah, sedang, atau tinggi. Dari situ kita akan memberikan rekomendasi apa yang harus dilakukan,” tutup Suwarso. ( Sintya Alfatika Sari)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved