Berita Kutim Terkini

Dinkes Kutai Timur akan Beri Susu dan Vitamin bagi Balita Kurang Gizi

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur menghadirkan program pemberian suplemen tambahan melalui sejumlah puskesmas di 18 Kecamatan

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA
BERI SUPLEMEN - Staf Program Gizi Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kutai Timur, Verrin Septia Adiati. Dinkes Kutai Timur Hadirkan Program Pemberian Suplemen Tambahan Untuk Non Peserta Didik.TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur menghadirkan program pemberian suplemen tambahan melalui sejumlah puskesmas di 18 Kecamatan. 

Program tersebut berupa pemberian makanan tambahan serta susu dan vitamin penunjang, pendataan balita bermasalah gizi dan lain-lain . 

Termasuk juga, pemberian tablet tambah darah yang dilakukan seminggu sekali dengan menyasar  usia 10 hingga 12 tahun. 

Hal ini, disampaikan langsung oleh Staf Program Gizi Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kutai Timur, Verrin Septia Adiati.

Ia membeberkan, terdapat sekitar 21 puskesmas yang membantu menjalankan program tersebut. 

"Baru 21 puskesmas di kutim yang menjalankan. Karena anggarannya dari dana alokasi khusus," ujarnya, Kamis (23/1/2025).

Baca juga: Pembangunan RSUD Pratama Masuk Tahap Pematangan Lahan, Dinkes Kutim: Ketersediaan Nakes Jadi Kendala

Menurutnya, kegiatan ini bisa menjadi pendukung program Makan Siang Gratis (MBG) yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Kita dari Dinas Kesehatan khususnya di bidang gizi, memiliki program untuk mendukung program MBG. Jadi, harapannya lebih optimal. Dari Dinkes menyasar ke non peserta didik, sedangkan program pak Prabowo ke peserta didik," tambahnya. 

Ia juga membeberkan, sejumlah program pendukung tersebut telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu secara berkala. 

Tak ayal, program ini memberikan hasil yang signifikan. Mulai dari jumlah balita yang mengalami kenaikan berat badan pada tahun 2023 mencapai angka 76,12 persen.

Sementara itu, jumlah ibu hamil yang telah melewati masa kurang energi kronis mencapai 75,30 persen. 

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus HMPV, Dinkes Kutim Imbau Masyarakat Kembali Terapkan Protokol Kesehatan

Sedangkan pada 2024 lalu, jumlah balita dengan kenaikan berat badan signifikan ada  mencapai 87,18 persen. Sementara jumlah ibu hamil yang telah melewati masa kurang energi kronis mencapai 79,92 persen. 

"Pemberian makan tambahan untuk ibu hamil dan balita sudah ada sejak 2022, tapi baru optimal 2 tahun terakhir. Dilakukan oleh puskesmas, baik terkait penyusunan menu, hingga pendataan balita bermasalah gizi dari pengukuran di posyandu," pungkasnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved