Pilkada Samarinda 2024
KPU Samarinda Jelaskan soal Nasib Sisa Logistik Pilkada 2024, Ada Plat Cetak Kertas Suara
KPU Samarinda masih menunggu arahan pusat logistik pasca-Pilkada Serentak 2024 yang tersisa di Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - KPU Samarinda masih menunggu arahan pusat logistik pasca-Pilkada Serentak 2024 yang tersisa.
Komisioner KPU Samarinda, Akbar Ciptanto, mengatakan beberapa logistik bertahap akan dimusnahkan seperti plat cetak kertas suara.
Plat cetak merupakan logistik yang dimusnahkan karena tak lagi dianggap kelengkapan yang masih diperlukan.
Lokasi plat berada di perusahaan percetakan PT Temprina Media Grafika, Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga: KPU Samarinda Siap Berikan Keterangan saat Sidang Sengketa Pilkada Kaltim 2024 di MK
Pemusnahan logistik yang tersisa, tidak dapat sembarangan dimusnahkan, mesti ada prosedur ketat dan wajib melibatkan Bawaslu.
“Ada aturannya, perlu ada berita acara yang nanti jadi bahan evaluasi kinerja penyelenggaraan,” sebutnya.
Logistik lainnya KPU Samarinda masih menunggu arahan dari KPU RI.
Jadwal pemusnahan besar kemungkinan menunggu seluruh tahapan Pilkada Serentak 2024 selesai.
Walaupun, hasil Pilkada di Kota Samarinda tidak ada gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Surat suara sisa masih disimpan di gudang logistik. Menunggu arahan KPU RI untuk pemusnahannya,” tuturnya.
Sebagai informasi, Pilkada Serentak 2024 di Kota Samarinda Andi Harun dan Saefuddin Zuhri (AH-Saef) resmi ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih periode 2025-2030 pada 9 Januari 2025.
Baca juga: Profil Saefuddin Zuhri, Pendamping Andi Harun yang Sukses Menang 88,12 Persen Pilkada Samarinda 2024
Keduanya resmi ditetapkan setelah KPU memastikan tidak ada sengketa hasil ke MK.
Calon tunggal ini berhasil meraup dukungan masyarakat dengan 306.392 suara, sementara kolom kosong yang hanya mendapatkan 41.301 suara.
Pasca-Pilkada Serentak 2024, Kondusifitas Kaltim Terjaga
Kondusivitas Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pasca-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 27 November 2024 relatif terkendali.
Sebelum dan sesudah serta saat berlangsungnya Pilkada dinilai kondusif.
Bahkan partisipasi pemilih di beberapa daerah, mengalami peningkatan.
Tingkat partisipasi pemilih di beberapa daerah seperti di Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Barat juga di atas 70 persen.
“Melihat hal ini, artinya ada peningkatan kedewasaan berpolitik di masyarakat," sebut Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kaltim, Fatimah Waty, Rabu (22/1/2024).
Pihaknya pun, kini fokus pada upaya menjaga stabilitas politik dengan memantau perkembangan pasca penetapan hasil oleh KPU.
Serta menjamin transisi kepemimpinan berjalan aman dan lancar.
Beberapa isu di luar Pilkada, turut jari pantauan pihak Kesbangpol Kalimantan Timur, teerutama isu yang berpotensi mengancam stabilitas keamanan dan ketertiban umum.
"Kebijakan kenaikan upah minimum misalnya, harus antisipasi kemungkinan adanya dampak dari isu ini, tentu mencari win-win solution antara dunia usaha dan tenaga kerja," kata Waty.
Baca juga: Terjawab Hasil Pilkada Samarinda 2024, Andi Harun - Saefuddin Zuhri Menang Mutlak Lawan Kotak Kosong
Isu kondisi cuaca yang masuk musim penghujan, sehingga berisiko menimbulkan bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.
Kesbangpol meminta kepada perangkat daerah terkait agar membantu mengantisipasi risiko bencana alam tersebut.
"Bencana alam dan isu-isu lainnya di luar politik, kami tidak bisa terjun langsung. Tapi tetap harus kami antisipasi karena juga mengancam stabilitas keamanan dan ketertiban," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.