Berita Samarinda Terkini
Bendungan Lempake Samarinda Status Siaga, Ini 5 Wilayah yang Kemungkinan Besar Terdampak
Menurut perwakilan dari Badan Wilayah Sungai (BWS), Lesty, kondisi ini diprediksi akan terus memburuk mengingat cuaca mendung
Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Debit air Bendungan Lempake, Kota Samarinda dilaporkan terus meningkat sejak Selasa dini hari hingga mencapai status Siaga yakni elevasi (ketinggian) 795.
Menurut perwakilan dari Badan Wilayah Sungai (BWS), Lesty, kondisi ini diprediksi akan terus memburuk mengingat cuaca mendung yang masih menyelimuti wilayah tersebut.
"Elevasi air terus naik sejak subuh tadi dan kini sudah mencapai status Siaga di 795. Kami memperkirakan air akan terus naik, sehingga langkah preventif berupa pelepasan air akan dilakukan secara perlahan sambil memantau kondisi di hilir," ujar Lesty.
Baca juga: Viral! Video Detik-detik Seorang Bocah Nyaris Tenggelam saat Banjir di Samarinda
Ia juga menyebutkan beberapa wilayah yang kemungkinan besar terdampak di daerah hilir jika ketinggian air terus meningkat.
Seperti :
- Betapus, Bengkuring,
- Perumahan Griya Mukti,
- Jalan Pemuda,
- Jalan Gelatik dan
- Jalan dr. Sutomo.
Ia menambahkan bahwa salah satu penyebab utama banjir ini adalah kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) akibat aktivitas pertambangan.
"Sungai-sungai kiriman yang rusak menambah debit air di Bendungan Lempake, bahkan airnya juga mengandung sedimen," jelasnya.
BWS juga mengimbau warga yang berada di wilayah hilir untuk meningkatkan kewaspadaan karena air diperkirakan akan terus naik.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Suwarso, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah cepat dengan mendirikan dapur umum untuk membantu warga terdampak banjir di Desa Budaya Pampang, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara.
"Dapur umum ini kami dirikan sejak Senin malam, dan pagi ini sudah mulai melayani kebutuhan warga terdampak," ujar Suwarso.
Banjir yang melanda Desa Budaya Pampang disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Kota Tepian sejak Minggu (26/1/2025).
Suwarso menjelaskan bahwa luapan air dari perbatasan Samarinda dengan Kutai Kartanegara di kawasan Tanah Datar menjadi salah satu pemicu banjir, yang kemudian mengalir ke wilayah hilir, termasuk Sungai Karang Mumus.
Sebanyak 96 bangunan terdampak dengan jumlah korban mencapai 372 jiwa. Ketinggian air di wilayah tersebut sebelumnya mencapai satu meter, meskipun pagi ini dilaporkan sudah mulai surut.
Selain di Desa Budaya Pampang, BPBD Samarinda juga berencana membuka dapur umum tambahan di Kelurahan Sempaja Timur, tepatnya di Kantor Kelurahan Bengkuring.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kebutuhan warga di wilayah lain yang terdampak banjir.
| Dishub Samarinda Sebut Warga Mulai Sadar tak Parkir Sembarangan |
|
|---|
| Uang Palsu Resahkan Warga Samarinda, Penjual Ikan Sampai Bakar Upal karena Kesal |
|
|---|
| Bandara APT Pranoto Samarinda Belum Layani Penerbangan Internasional |
|
|---|
| Heboh Uang Palsu di Samarinda, Polisi Minta Warga Segera Lapor |
|
|---|
| Samarinda Matangkan Integrated City Planning, Selaras dengan Arah IKN |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250128_Banjir-samarinda.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.