Berita Bontang Terkini
Pembuatan Batik Sampoang Bontang, Wujud Kemandirian Ekonomi Para Istri Nelayan
Di tengah keterbatasan ekonomi, sekelompok ibu rumah tangga di Bontang menemukan cara untuk mandiri melalui Batik Sampoang
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Di tengah keterbatasan ekonomi, sekelompok ibu rumah tangga di Bontang menemukan cara untuk mandiri melalui Batik Sampoang, membantu suami mereka yang rerata kerja sebagai nelayan.
Usaha yang didirikan 4 tahun lalu ini bukan sekadar melestarikan budaya, tetapi juga menjadi sumber penghasilan bagi 16 istri nelayan di Kelurahan Tanjung Laut, Bontang Selatan.
Batik Sampoang lahir dari inisiatif Taufan Arifuddin Amir yang melihat peluang bagi ibu rumah tangga untuk berkontribusi dalam perekonomian keluarga.
Dengan keahlian membatik yang terus diasah, mereka kini mampu menghasilkan batik berkualitas tinggi yang mulai diminati pasar.
Baca juga: Jadwal Melukis Batik Wakaroros di Kutai Timur Skala Massal untuk Pecahkan Rekor MURI
“Kami ingin para ibu rumah tangga, terutama istri nelayan, punya penghasilan tambahan. Selama ini, mereka hanya mengandalkan pendapatan suami yang tidak menentu. Batik Sampoang menjadi solusi agar mereka bisa lebih mandiri,” ujar Taufan, Rabu (29/1/2025).
Memanfaatkan satu rumah di RT 30, Jalan Kenanga Taufan merajut asa ekonomi kemandirian.
Batik yang mereka produksi memiliki keunikan tersendiri. Selain detail motif yang rapi, warnanya cerah, dan bagian depan-belakang kain nyaris tak bisa dibedakan.
Proses pembuatannya pun melalui tahapan ketat, dari menggambar pola hingga pencelupan warna dengan bahan berkualitas tinggi.
Di tengah persaingan industri batik, Batik Sampoang memilih strategi pemasaran sederhana namun efektif.
Mereka mengandalkan media sosial, pameran, serta promosi dari mulut ke mulut.
“Kami rutin ikut event pameran dan fashion show. Itu sangat membantu dalam memperkenalkan produk kami ke pasar yang lebih luas,” ungkapnya.
Meski usaha ini mulai berkembang, Taufan berharap ada dukungan lebih dari pemerintah dan swasta agar industri batik di Bontang bisa tumbuh lebih pesat.
“Jika peluang usaha batik bisa dibuka lebih luas, akan lebih banyak ibu rumah tangga yang bisa berdaya secara ekonomi,” pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.