Tribun Kaltim Hari Ini

Asa Baru di Tahun Ular Kayu, Masyarakat Balikpapan Rayakan Imlek 2025 di Klenteng Satya Dharma

Warga Tionghoa di Balikpapan merayakan Tahun Baru Imlek 2576 dengan penuh khidmat di Klenteng Satya Dharma Guang De Miao, Balikpapan.

Tribun Kaltim
IMLEK DI BALIKPAPAN - Koran Tribun Kaltim Hari Ini, Kamis 30 Januari 2025. Di antaranya membahas soal masyarakat Tionghoa di Balikpapan yang merayakan Imlek 2025 di Klenteng Satya Dharma. 

Selain mendoakan rezeki dan kesuksesan, umat juga berdoa untuk kesehatan, keharmonisan keluarga, serta kerukunan di lingkungan.

"Doa-doa ini penting untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan," kata William.

Baca juga: Jadwal Cap Go Meh 2025, Cek Kalender Februari 2025 dan Ketahui Perayaan Tanggal ke-15 Imlek

Bukan sekadar ritual

Ketua Majelis Agama Konghucu Balikpapan, Charles mengatakan membakar kertas persembahan setelah sembahyang di kelenteng bukan sekadar ritual, tetapi juga sarana menyampaikan rasa syukur kepada leluhur dan dewa-dewi.

Ia menjelaskan bahwa tradisi ini mencerminkan keikhlasan dan kesucian hati. "Ini budaya warisan
leluhur, sekaligus cara kami memohon berkah untuk hidup lebih baik," jelasnya.

Meski bukan kewajiban, banyak umat Konghucu di Balikpapan yang tetap melaksanakan tradisi ini
dengan antusias.

"Anak-anak muda juga masih semangat merayakan Imlek, karena ini bagian dari identitas budaya Tionghoa yang membangun kebahagiaan bersama," tambahnya.

Perayaan Imlek di Klenteng Satya Dharma, Guang De Miao ini mencapai puncaknya pada Selasa (28/1) malam.

Masyarakat yang hadir di Klenteng Satya Dharma Guang De Miao terlihat larut dalam suasana
doa dan harapan.

Mereka memanjatkan doa untuk kesehatan, kelancaran rezeki, dan keberkahan di tahun baru.

Perayaan ini juga menjadi simbol persatuan dan kekuatan tradisi di tengah kehidupan modern.

Ahok, salah satu warga yang mengikuti perayaan, menyebut bahwa Imlek bukan sekadar tradisi, tetapi juga wujud kebersamaan keluarga.

“Imlek ini sebenarnya adalah rutinitas dari budaya Tionghoa turun-temurun dari leluhur kita. Kita rayakan bersama keluarga, bersilaturahmi dengan rekan dan kerabat. Di sini, kita sembahyang kepada Yang Kuasa, doa minta rezeki, kesehatan, dan kesuksesan dalam segala hal,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Herliana, warga lainnya, yang menjelaskan pentingnya menjaga tradisi Imlek.

“Kita merayakan tahun baru untuk tradisi Chinese, jadi masih melakukan tradisi dari zaman dahulu kala.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved