Berita Mahulu Terkini

Jejak Hidayatullah di Mahulu Kaltim, Dimulai dari Balikpapan ke Pelosok tak Kenal Batas

Organisasi Hidayatullah mengakar ke berbagai daerah, termasuk satu di antaranya ke Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI
HIDAYATULLAH DI BALIKPAPAN - Fathul Qarib, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Kalimantan Timur saat menghadiri Rakerda Hidayatullah Mahulu. Kisah para dai yang menghilang dan kembali ini menjadi bukti bahwa dakwah bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga ujian kesabaran dan keteguhan hati. Dan meskipun zaman telah berubah, semangat itu tetap menyala, menembus batas, membawa cahaya ke pelosok negeri. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Organisasi Hidayatullah mengakar ke berbagai daerah, termasuk satu di antaranya ke Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.

Hidayatullah, organisasi Islam yang lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 3 Maret 1973, kini telah menyebar hingga ke seluruh penjuru Indonesia.

Bagi sebagian orang, dakwah mungkin terdengar sederhana, sebuah ajakan menuju kebaikan.

Namun bagi para dai Hidayatullah, dakwah adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan, dari medan yang berat hingga jarak yang membentang.

Baca juga: DPD Hidayatullah Mahulu Gelar Rakerda 2025, Dukung Dalam Pembangunan Daerah

"Kami pribadi sudah diperjalankan dari Sabang sampai Merauke. Pernah bertugas di Aceh, Palu, dan juga mengunjungi teman-teman di Papua," kata Fathul Qarib, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Kalimantan Timur, Kamis (30/1/2025).

Perjalanan mereka tidak sekadar mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membangun pondasi pendidikan dan sosial bagi masyarakat di pelosok negeri.

Dari kota hingga ke pedalaman, para dai berusaha merangkul umat dengan berbagai cara.

Di Kabupaten Mahakam Ulu, keberadaan Hidayatullah ternyata telah dimulai sejak awal tahun 1990-an.

Saat itu, para dai senior berani menembus daerah yang masih minim akses transportasi demi menyebarkan ilmu Islam.

"Di Mahulu sendiri, sejak awal tahun 90-an, sudah ada ustaz senior kami yang diutus. Mereka bahkan sampai ke Long Apari, meskipun ada beberapa yang hilang dalam perjalanan," kenangnya.

Tak bisa dipungkiri, tantangan dakwah di daerah terpencil bukanlah hal yang mudah.

Infrastruktur yang terbatas, cuaca ekstrem, serta keterbatasan akses kesehatan menjadi bagian dari perjalanan para dai.

Baca juga: Hidayatullah akan Gelar Pesantren Kilat di Mahulu Kaltim, Upaya Minimalkan Kecanduan HP pada Anak

Namun, semangat tak pernah padam.

Dengan modal keteguhan hati dan tekad yang kuat, Hidayatullah terus berkembang hingga ke provinsi-provinsi baru hasil pemekaran di Papua.

"Kami tidak hafal jumlah pastinya, tetapi Alhamdulillah, Hidayatullah sudah hadir dari Sabang sampai Merauke, termasuk daerah-daerah pemekaran baru," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved