Berita Kukar Terkini

Longsor di Purwajaya Kukar Kaltim Sudah Sering Terjadi, Kini Lokasi Posko Ikut Amblas

Saat ini telah terjadi bencana longsor di Desa Purwajaya, Kabupaten Kutai Kartanegara atau Kukar di Provinsi Kalimantan Timur.  

Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
Ist/Tanty
LONGSOR DI PURWAJAYA - Sebanyak 7 rumah warga dan satu masjid rusak parah akibat tanah longsor di Dusun Mekar Beringin Jaya, RT 1 Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Jumat (31/1/2025). Para korban dipersilakan mencari tempat tinggal sementara dengan biaya sewa yang akan ditanggung oleh pemerintah desa selama dua bulan. (Ist/Tanty) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Saat ini telah terjadi bencana longsor di Desa Purwajaya, Kabupaten Kutai Kartanegara atau Kukar di Provinsi Kalimantan Timur.  

Informasi saksi mata di loaksi kejadian ungkapkan fakta yang sesungguhnya, disebutkan, longsor di Purwajaya Kukar bukan sekali ini saja terjadi. 

Tetapi sudah sering terjadi. Bahkan kini posko tempat untuk pengungsian bagi korban bencana longsor juga ikut amblas.

Hal ini dipaparkan oleh Kepala Dusun Mekar Beringin Jaya, Edi Purnomo kepada TribunKaltim.co pada Sabtu (1/2/2025). 

Baca juga: Banjir dan Longsor Kukar, Posko Siaga Disiapkan dan Tim Reaksi Cepat BPBD Dikirim ke Sejumlah Lokasi

Bencana tanah longsor melanda Dusun Mekar Beringin Jaya, RT 1 Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kukar, Provinsi Kalimantan Timur

Akibatnya, sebanyak tujuh rumah warga dan satu masjid rusak parah.

Sehingga membuat 45 jiwa dari 10 KK terdampak dan harus mengungsi dari tempat tinggalnya.

Pergeseran tanah hingga dua meter ini terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi selama beberapa waktu terakhir.

Edi Purnomo mengatakan, warga terpaksa mengungsi lantaran rangka bangunan rumah beton mereka rawan ambruk dan bahaya untuk dihuni.

Masyarakat dan relawan kini sudah gotong royong memindahkan perabotan rumah tangga untuk diselamatkan ke tempat lebih aman.

Sebelum rumah-rumah yang terdampak longsor tersebut benar-benar ambruk.

Edi Purnomo menyebut, longsor ini bukanlah kejadian pertama, pergerakan tanah telah terdeteksi sejak Juli 2024.

Baca juga: Cegah Longsor Susulan, BPBD Tarakan Tutupi Permukaan Tanah dengan Terpal

Kemudian terjadi lagi pada 25 Desember, hingga yang paling parah terjadi pada 26 Januari 2025 lalu.

"Sebelumnya pergerakan tanah hanya sekitar 30 cm hingga setengah meter. Pergeseran semakin parah karena intensitas hujan yang tinggi sehingga mencapai pergeseran dua meter," bebernya. 

Bahkan, posko bagi korban di dekat masjid sudah ikut amblas.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved