Berita Tarakan Terkini

Cegah Longsor Susulan, BPBD Tarakan Tutupi Permukaan Tanah dengan Terpal

Teridentifikasi 225 wilayah atau titik rawan bencana longosr dan banjir pada tahun 2024.

TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
LONGSOR - Salah satu lokasi longsor di RT 15 Kelurahan Karang Anyar Kota Tarakan. 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Teridentifikasi 225 wilayah atau titik rawan bencana longosr dan banjir pada tahun 2024. Ratusan titik ini tersebar di empat kecamatan dan harus dikoordinasikan antar lintas sektoral. 

Kepala BPBD Kota Tarakan, Yonsep mengatakan pihaknya membutuhkan waktu untuk berkoordinasi dan dalam waktu dekat akan dilaksanakan.

"Apa yang diharapkan Pj Wali Kota menjadi bagian harus ditindaklanjuti," ujar Yonsep.

Tindaklanjut pasca longsor terjadi beberapa kali di Tarakan BPBD melakukan penutupan permukaan tanah untuk menghambat terulangnya longsor susulan. “Penutupan menggunakan terpal," ujar Yonsep.

Untuk longsor dan banjir dibantu masyarakat seperti di daerah Mamburungan.

Dia menegaskan untuk penanggulangan dan penanganan bencana longsor membutuhkan biaya besar

" Di Tarakan hampir di semua wilayah lereng perbukitan rawan. Untuk memindahkan itu (relokasi) butuh biaya besar. Perlu komitmen dan itu tidak bisa diselesaikan oleh anggaran pemerintah," kata Yonsep. 

Baca juga: Kumpulan Video Bencana Longsor di Balikpapan Kaltim Hari Ini

Sehingga butuh juga sharing dana dari provinsi dan pusat. Tentunya juga ada komitmen bersama stakholders dan jadi rekomendasi untuk perencanaan ke depan.

"Satu-satunya jalan ya memang relokasi. Kalau tidak, ya menunggu waktu saja. Bahwa akan ada musibah. Karena secara kajian disampaikan itu berisiko. Kontur tanah kita mudah longsor karena pasir," papar Yonsep.

Ke depan diharapkan ada komitmen bersama dan membutuhkan tempat yang besar dan dana yang besar. Serta pemikiran yang besar terhadap anggaran.

"Satu-satunya memang jalannya relokasi terhadap itu. Sehingga penyelesaian terhadap longsor itu bisa diatasi," tegasnya.

Upaya imbauan terus-menerus sudah dilaksanakan. Ini sudah disampaikan melalui RT dan lurah ditandatangani sekda.

"Sampai bulan enam sampai akhir tahun 2024 kemarin tingkat curah hujan Tarakan tinggi. Ada korban, saya pribadi sampaikan ke medsos antisipasi longsor di Desember dan ternyata benar," paparnya.

Baca juga: Viral! Terjadi Abrasi yang Akibatkan Longsor di Kutai Barat Kaltim

Dia juga menyampaikan duka cita atas kejadian longsor di RT 15 dan RT 70  Karang Anyar kemarin. Dia juga mengakui saat kejadian tengah melaksanakan cuti di luar daerah.

"Lalu juga kami sampaikan ke camat dan lurah, cuaca ekstrem kemarin di Desember dan Januari. Kalau larangan jangan membangun di daerah perbukitan itu regulasi ada di perizinan, penertiban di Satpol PP," pungkasnya. (zia)

Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved