Berita Nasional Terkini

Bahlil Janji Pengecer LPG 3 Kg jadi Sub Pangkalan Secara Gratis, Wajib Pakai Aplikasi MAP Pertamina

Usai ramai kebijakan gas elpiji 3 kg yang hanya boleh dijual oleh pangkalan, hari ini pengecer bisa kembali berjualan gas LPG 3 kilogram

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
KEBIJAKAN GAS LPG - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, saat ditemui usai kunjungan ke SPBU nelayan di Manggar, Balikpapan, Sabtu (14/12). Bahlil sebut pengecer bakal jadi sub-pangkalan secara gratis, bisa jualan lagi. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO - Usai ramai kebijakan gas elpiji 3 kg yang hanya boleh dijual oleh pangkalan, hari ini pengecer bisa kembali berjualan gas LPG 3 kilogram kepada masyarakat.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Nantinya, pengecer gas LPG 3 kilogram ini akan diubah statusnya menjadi sub pangkalan.

"Jadi mulai hari ini pengecer seluruh Indonesia kembali aktif dengan nama sub pangkalan," kata Bahlil dilansir Kompas TV, Selasa (4/2/2025).

Baca juga: Prabowo Panggil Bahlil ke Istana di tengah Isu Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Bahas Apa?

Lebih lanjut, Bahlil menuturkan, nantinya Pertamina akan bekerjasama dengan Kementerian ESDM untuk membekali para pengecer ini dengan sistem aplikasi untuk penjualan elpiji 3 kg.

Sistem aplikasi ini dibuat agar pemerintah bisa melacak siapa yang membeli elpiji, berapa jumlahnya, hingga harga jualnya.

KEBIJAKAN GAS LPG - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, saat ditemui usai kunjungan ke SPBU nelayan di Manggar, Balikpapan, Sabtu (14/12). Bahlil sebut pengecer bakal jadi sub-pangkalan secara gratis, bisa jualan lagi. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)
KEBIJAKAN GAS LPG - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, saat ditemui usai kunjungan ke SPBU nelayan di Manggar, Balikpapan, Sabtu (14/12). Bahlil sebut pengecer bakal jadi sub-pangkalan secara gratis, bisa jualan lagi. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Bahlil juga berjanji, proses perubahan status pengecer menjadi sub pangkalan tidak akan dikenai biaya apapun atau gratis.

"Nanti Pertamina dengan Kementerian ESDM akan membekali mereka sistem aplikasi."

"Dan nanti proses mereka menjadi sub pangkalan tidak dikenakan biaya apapun," tegas Bahlil.

Nantinya Pertamina dan Kementerian ESDM juga akan proaktif dalam mendaftarkan para pengecer elpiji 3 kg ini menjadi sub pangkalan.

Agar nantinya mereka juga bisa menjadi UMKM.

"Tidak akan dikenai biaya apapun, bahkan kami akan proaktif untuk mendaftarkan mereka menjadi bagian yang formal."

"Agar mereka bisa menjadi UMKM," imbuh Bahlil.

Emosi Warga Tangerang Meninggi saat Bahlil Tinjau Pangkalan Gas 3 Kg

Effendi, seorang warga di Tangerang, Banten, melampiaskan emosi saat bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM RI, Bahlil Lahadalia.

Bahlil Lahadalia meninjau Pangkalan Gas LPG 3 kg Budi Setiawan di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Provinsi Banten, pada Selasa (4/2/2025). 

Effendi menilai kebijakan yang diterapkan pemerintah sangat menyengsarakan warga menengah ke bawah.

"Saya sekarang lagi masak pak, saya tinggal demi antre gas doang," ujar Effendi di hadapan Bahlil.

"Bukan masalah ambil gasnya, anak kami lapar pak, butuh makan, butuh kehidupan pak, loginya berjalan dong pak," imbuhnya.

Amarah warga tersebut pun coba diredakan oleh sejumlah pengawal Bahlil agar tidak kembali lagi membentak Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

"Iya iya, udah sabar pak sabar, tenang," ucap sejumlah pengawal Bahlil berpakaian safari.

Sebelum menjawab luapan emosi masyarakat itu, Bahlil pun meminta pria tersebut untuk diam dan mendengarkan dirinya berbicara.

"Iya, iya sudah ya pak, oke, kita mengurusi banyak orang dan bapak juga," kata Bahlil.

Setelah itu Bahlil pun tersenyum dan berbalik badan untuk menemui sejumlah awak media yang telah menunggu sejak pagi tadi.

Kedatangan Bahlil tersebut juga didampingi oleh Wali Kota Tangerang terpilih, Sachrudin dan jajaran Pemerintah Kota Tangerang.

Setibanya di lokasi, Bahlil langsung masuk ke dalam pangkalan untuk berinteraksi dengan pemilik dan menanyakan stok ketersediaan gas yang disubsidi oleh pemerintah itu.

Selanjutnya ia keluar untuk menemui ratusan masyarakat yang telah mengantre sejak pagi hari dan mendengar keluhan yang disampaikan saat berjuang mendapatkan gas untuk memasak itu.

Pengecer Dilarang Jualan LPG 3 Kg Mulai 1 Februari 2025

Diberitakan sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk melarang penjualan LPG 3 kg (kilogram) melalui pengecer, mulai 1 Februari 2025.

Untuk mendapatkan elpiji "melon" tersebut, masyarakat kini hanya bisa membeli langsung di pangkalan atau subpenyalur resmi yang terdaftar di Pertamina.

Pengecer yang ingin tetap menjual LPG 3 kg subsidi wajib terdaftar sebagai pangkalan atau subpenyalur resmi agar bisa melanjutkan distribusi gas tersebut.

 Jadi Sub Pangkalan, Pengecer Elpiji 3 Kg Diwajibkan Gunakan Aplikasi MAP Pertamina

Para pengecer elpiji 3 kilogram (kg) yang kini berstatus sub pangkalan diwajibkan mengunduh dan menggunakan aplikasi Merchant Apps Pangkalan (MAP) milik Pertamina.

Aplikasi tersebut sebelumnya sudah dipakai oleh para pangkalan yang menjual elpiji 3 kg. Kini, dengan para pengecer yang berstatus sub pangkalan, mereka diwajibkan melakukan hal serupa.

Dengan aplikasi MAP, para pengecer diminta melaporkan transaksi penjualan elipiji 3 kg yang mereka lakukan.

"Jadi kan itu MAP-nya kan sekarang sudah dipakai sama oleh pangkalan-pangkalan resmi kan. Ya itu nanti tinggal disosialisasikan ke sub pangkalan, download, nanti bisa report di situ," kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).

Dengan diubahnya ketentuan pada hari ini, di mana masyarakat bisa kembali membeli elpiji 3 kg di pengecer, Fadjar berharap tidak ada "panic buying". Masyarakat diimbau tidak panik dan membeli elpji 3 kg seperlunya saja.

"Kami imbau juga masyarakat tidak perlu panik, jadi cukup beli seperlunya. Sub pangkalan juga yang baru mendapatkan kenaikan [statusnya dari pengecer] ini juga bisa membeli ya senormalnya saja seperti hari biasa," ujar Fadjar.

Sebelumnya di lokasi sama, ketika meninjau salah satu pangkalan di Palmerah, Jakarta Barat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa para sub pangkalan akan dibekali aplikasi dari Pertamina.

Aplikasi yang ternyata MAP itu digunakan agar pemerintah tetap bisa mengontrol harga elpiji 3 kg di masyarakat.

"Mereka ini akan kita fasilitasi dengan IT, supaya siapa yang beli, berapa jumlahnya, berapa harganya, itu betul-betul terkontrol, supaya niat dari oknum yang tidak sesuai dengan arah tujuan daripada subsidi ini tidak terjadi lagi," kata Bahlil.

Sebagai tambahan informasi, terdapat sekitar 370 ribu pengecer di seluruh Indonesia yang terdaftar di Pertamina, telah otomatis dijadikan sub pangkalan.

Dengan status sebagai sub pangkalan, kini para pengecer bisa kembali menjual elpiji 3 kg.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jadi Sub Pangkalan, Pengecer Elpiji 3 Kg Diwajibkan Gunakan Aplikasi MAP Pertamina

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bahlil Janjikan Pengecer Gas Elpiji 3 Kg Jadi Sub Pangkalan Secara Gratis, Bisa Jualan Lagi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Hari Kebijakan LPG 3 Kg, Bahlil Lahadalia: Mohon Maaf Ya"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved