Berita Bontang Terkini

Kepala BNN RI Sebut 3,3 Juta Warga Indonesia Terjerat Narkoba

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol Marthinus Hukom, menegaskan bahwa perang melawan narkoba membutuhkan keterlibatan semua pihak

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
PERESMIAN GEDUNG BNNK - Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom ditemani Kepala BNNP Kaltim Brigjen Pol Rudi Hartono, dan Walikota Bontang Basri Rase saat konferensi pers usai meresmikan gedung baru BNNK Bontang, di Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Selasa (4/2/2025). Ia mengatakan perang melawan narkoba membutuhkan keterlibatan semua pihak (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol Marthinus Hukom, menegaskan bahwa perang melawan narkoba membutuhkan keterlibatan semua pihak. 

Berdasarkan data BNN RI, jumlah masyarakat Indonesia yang terjerat narkoba telah mencapai 3,3 juta orang, termasuk 312 ribu di antaranya adalah remaja.

Pernyataan ini disampaikan Marthinus saat berkunjung ke Kota Bontang dalam rangka meresmikan gedung baru BNNK Bontang di Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, pada Selasa (4/2/2025).

Menurut Marthinus, peredaran narkoba di Indonesia bukan sekadar masalah kesehatan, tetapi juga mengancam ketahanan negara. 

Ia mengungkapkan bahwa perputaran uang dalam bisnis gelap narkoba mencapai Rp500 triliun, yang sebagian besar dikelola oleh jaringan kejahatan terorganisir lintas negara.

Baca juga: Kunjungi BNN RI, Wabup Masitah Perjuangkan Peralihan Status BNK menjadi BNNK Paser 

"Kejahatan ini tidak hanya merusak individu, tetapi juga membangun sistem sosial berbasis ekonomi ilegal dengan kekuatan finansial yang besar," tegasnya.

Pentingnya Kolaborasi dan Pendidikan Keluarga

Untuk menghadapi ancaman ini, Marthinus menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan masyarakat. 

Ia juga menyoroti peran keluarga dalam membangun pendidikan moral untuk mencegah penyalahgunaan narkoba sejak dini.

Baca juga: BNN RI ke Lapas Narkotika Samarinda, Menggali Potensi di Balik Jeruji

"Narkoba adalah masalah multidimensi. Bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga ketahanan negara. Oleh karena itu, pencegahan harus dimulai dari keluarga dengan pembinaan moral yang kuat," jelasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved