Berita Samarinda Terkini
Kuota Gas 3 Kg di Samarinda Cukup, DPRD Tuding Proses Distribusi Tidak Tepat Sasaran
Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi, menyatakan, pihaknya akan segera memanggil instansi terkait di Samarinda, Kalimantan Timur
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
Namun di lapangan, ditemukan banyak UMKM dengan omzet mencapai Rp3 juta hingga Rp4 juta yang tetap menggunakan gas melon.
Lebih lanjut, Iswandi menyarankan mekanisme distribusi baru yang lebih terstruktur. Salah satu usulan yang mengemuka adalah penempatan pangkalan gas per lima RT agar warga tidak perlu mencari LPG ke kecamatan lain.
"Sehingga tidak ada lagi istilah warga A harus cari ke kecamatan lain, ini kan yang membuat masalah, sehingga cost nya jadi tinggi,” jelasnya.

Selanjutnya, Komisi II DPRD Samarinda berencana segera menggelar koordinasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop), serta Biro Ekonomi Pemkot Samarinda untuk menyusun mekanisme distribusi LPG yang lebih jelas dan efektif.
"Tindak lanjutnya sesegera mungkin kita koordinasikan lagi dengan dinas terkait untuk solusinya seperti apa. Karena juga ada ditemukan dipangkalan yang dijual kembali, sementara pengecer hanya mendapat untung kecil sekitar Rp5 ribu per tabung. Masalahnya justru yang membawa tabung besar-besaran itu yang menikmati untung lebih besar," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.