Ibu Kota Negara
Kaltim Masih Butuh IKN, Dipercaya Ada Pembangunan Merata dan Tumbuh Iklim Investasi
Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih membutuhkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai motor penggerak ekonomi.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana menyebut, keberlangsungan IKN menarik para calon penanam modal baik dalam negeri dan asing untuk berinvestasi.
Baca juga: Pembangunan Jalan Tol Balikpapan - IKN Nusantara, Rahmad Masud Bersedia Bebaskan 1.448 Bidang Tanah
Capaian realisasi investasi Kaltim hingga Triwulan III Tahun 2024 sudah mencapai Rp55,82 triliun.
Jika dirincikan, realisasi investasi Triwulan III tahun 2024 terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp38,65 triliun.
Sedangkan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp17,16 triliun.
"Dampak positifnya (keberadaan IKN) ya bisa dilihat dari angka investasi Kaltim yang terus meningkat," sebutnya.
Sejak ditetapkan menjadi lokasi baru ibu kota negara Indonesia, tercatat realisasi Kaltim terus mengalami peningkatan hingga tahun–tahun berikutnya.
Capaian investasi pada tahun 2020 sebesar Rp31,38 triliun.
Tahun 2021 realisasi investasi meningkat di angka Rp41,17 triliun, kemudian tahun 2022 kembali menanjak dengan mencapai Rp57,76 triliun.
Pada tahun berikutnya di 2023 kembali naik menjadi Rp71,89 triliun. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.