Berita Nasional Terkini

Alasan Prabowo Lakukan Efisiensi Anggaran Kementerian dan Lembaga hingga Rp 306 Triliun

Alasan Presiden Prabowo Subianto lakukan efisiensi anggaran kementerian hingga Rp 306 triliun, Sri Mulyani sebut pemerintah akan lebih kreatif

Tangkap layar Kompas TV
ALASAN EFISIENSI ANGGARAN - Presiden Prabowo Subianto berpidato di Kongres ke-18 Muslimat Nahlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025). Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengungkapkan alasan Presiden Prabowo Subianto menerapkan efisiensi anggaran. (Tangkap layar Kompas TV) 

TRIBUNKALTIM.CO - Alasan Presiden Prabowo Subianto lakukan efisiensi anggaran kementerian hingga Rp 306 triliun, Sri Mulyani sebut pemerintah akan lebih kreatif untuk memperoleh pendapatan.

Presiden Prabowo Subianto berkali-kali menegaskan soal efisiensi anggaran dan menutup celah--celah potensi kebocoran APBN untuk dikorupsi.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan alasan Presiden Prabowo Subianto melakukan efisiensi anggaran di tingkat kementerian dan lembaga mencapai Rp306 triliun

Baca juga: Retreat Kepala Daerah Digelar 21-28 Februari 2025, Bima Arya: Sejalan dengan Efisiensi Anggaran

Sri Mulyani menjelaskan, Presiden ingin memperbaiki kualitas belanja pemerintah atau spending better.

Selain itu, Presiden juga berulang kali menekankan ingin menutup celah-celah korupsi.

"Presiden Prabowo sudah berulang kali menyebutkan bahwa dia ingin spending ini lebih efisiensi, lebih bersih, dan fokus. Terutama dalam menjaga kebutuhan," ujar Sri Mulyani di hadapan investor saat acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 di Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025).

Menurut Sri Mulyani, penghematan negara terutama dari kegiatan belanja di masing-masing Kementerian atau lembaga dapat lebih terkontrol.

Efisiensi di seluruh kementerian penting dilakukan. Untuk melihat dengan lebih detail kenapa, dan bagaimana, dan berapa banyak yang mereka habiskan.

"Termasuk yang mereka minta budget untuk program mereka serta untuk aktivitas kementerian," tuturnya.

Sri Mulyani berujar, pemerintah akan lebih kreatif untuk memperoleh pendapatan, sehingga beban APBN dapat lebih berkurang.

Apalagi, Presiden Prabowo menargetkan ekonomi 8 persen.

Baca juga: Dampak Efisiensi Anggaran ala Prabowo Terhadap IKN di Kaltim, Sektor Perhotelan Juga Terimbas

"Untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi ini, tidak bisa hanya menggunakan beberapa alat yang paling penting adalah meningkatkan produktivitas Indonesia," imbuh Sri Mulyani.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pemotongan anggaran di hampir seluruh kementerian dan lembaga.

Pemotongan anggaran tersebut mengakibatkan penyesuaian program kerja hingga efisiensi operasional besar-besaran.

Perintah itu tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 pada 22 Januari 2025.

Prabowo menargetkan penghematan sebanyak Rp 50,5 triliun dana transfer ke daerah (TKD).

Sehingga secara keseluruhan, APBN ditargetkan mengalami efisiensi senilai Rp 306,6 triliun. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sri Mulyani Beber Alasan Presiden Prabowo Efisiensikan Anggaran Kementerian Hingga Rp306 Triliun

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved