Soal Isu Pemadaman Listrik di 3 Kota, PLN UID Kaltimra Pastikan Pasokan di Sistem Mahakam Normal

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Beredar pesan di WhatsApp mengenai rencana manajemen beban listrik (MLS) di Sistem Mahakam akibat defisit daya pasca gangguan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Indoeka berkapasitas 60 megawatt (MW). 

Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa neraca daya Sistem Mahakam mengalami defisit di mana daya mampu pasok (DMP) sebesar 708 MW dan beban puncak (BP) mencapai 788 MW, sehingga membutuhkan MLS sebesar 50 MW.

Berdasarkan pesan tersebut, disebutkan jadwal pemadaman listrik sementara akan berlangsung pada pukul 17.00–22.00 Wita dengan rincian:  

1. UP3 Balikpapan: 20 MW  

2. UP3 Samarinda: 20 MW  

3. UP3 Bontang: 10 MW  

Namun, pihak PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (PLN UID Kaltimra) memastikan bahwa pasokan listrik tetap berjalan normal.

Baca juga: Penjualan Listrik 2024 Tumbuh 22,66 Persen, PLN UID Kaltimra Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Kaltimra

Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Kaltimra, Darry Giovanno menegaskan, gangguan tersebut telah diantisipasi dengan memaksimalkan kinerja unit pembangkit lain untuk mendukung pasokan listrik di Sistem Mahakam.

“Terkait info tersebut, perlu kami sampaikan bahwa hal tersebut telah diantisipasi, salah satunya dengan memaksimalkan unit pembangkit lain untuk mem-backup pasokan listrik di Sistem Mahakam. Sehingga dapat kami sampaikan bahwa pasokan listrik tetap normal seperti sedia kala,” ujar Darry Giovanno, Selasa (11/2/2025). 

Baca juga: Sambut Nataru, GM PLN UID Kaltimra Tinjau Langsung Kesiapan SPKLU PLN di Balikpapan

Ia juga mengimbau pelanggan untuk tetap tenang dan mengandalkan layanan digital melalui aplikasi PLN Mobile untuk informasi terbaru terkait layanan PLN.  

“Adapun terkait dengan informasi layanan pelanggan PLN, pelanggan dapat langsung mengakses aplikasi PLN Mobile,” singkatnya.

PLN UID Kaltimra berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik, khususnya di Sistem Mahakam.

Pihak PLN juga terus memonitor kondisi pembangkit listrik serta melakukan koordinasi dengan tim terkait untuk menghindari dampak yang lebih luas pada pelayanan pelanggan. (*)