Berita Kutim Terkini

Disdikbud Kutim Kuliahkan 191 Guru di Yogyakarta demi Peningkatan Sekolah Inklusi

Oleh sebab itu, agar di setiap sekolah di Kutai Timur mulai dari Pendidikan anak usia dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah menengah pertama

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
PENINGKATAN KUALITAS GURU - Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menyatakan, akan menguliahkan 191 guru di Yogyakarta. Nantinya guru-guru tersebut akan mengajar ABK di sekolah masing-masing sehingga ABK tak hanya sekolah di SLB melainkan bisa sekolah di sekolahan biasa. Kutai Timur hanya memiliki satu sekolah luar biasa, itupun di atas wewenang Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (12/10/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK), Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menguliahkan 191 guru di Yogyakarta.

Hal itu lantaran di Kutai Timur hanya memiliki satu sekolah luar biasa (SLB), itupun di atas wewenang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.

Oleh sebab itu, agar di setiap sekolah di Kutai Timur mulai dari Pendidikan anak usia dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah menengah pertama (SMP) akan difasilitasi sekolah inklusi.

"Langkah kami, pada tahap awal kami siapkan sdm (sumber daya manusia) yaitu 191 guru, kami sekolahkan S2 inklusi di Yogyakarta," ujar Kepala Diadikbud Kutim, Mulyono kepada TribunKaltim.co pada Rabu (12/2/2025).

Baca juga: Guru di Mahakam Ulu Aksi Mogok Massal, Dipicu Kesenjangan Tunjangan Penghasilan

Lanjutnya, 191 guru tersebut dikuliahkan sejak tahun 2024 lalu dan digadang - gadang akan selesai atau lulus di bulan November 2025 mendatang.

Nantinya guru-guru tersebut akan mengajar ABK di sekolah masing-masing sehingga ABK tak hanya sekolah di SLB melainkan bisa sekolah di sekolahan biasa.

Hanya saja akan ditangani oleh guru-guru inklusi yang telah diikutkan program kuliah Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

"Harapannya nanti saat mereka lulus, November 2025, kembali ke sekolah masing-masing dan berkontribusi, dengan alat sekolah inklusi yang akan dilengkapi secara bertahap," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved