Kabar Artis
13 Efek Samping Kemoterapi, Pengobatan yang Disetop Vidi Aldiano Usai 5 Tahun Lawan Kanker Ginjal
Lima tahun sudah Vidi Aldiano berjuang melawan kanker ginjal, ia memutuskan untuk setop kemoterapi karena memiliki banyak efek samping.
Hal ini dapat menyebabkan menopause dini.
Bahkan, beberapa obat kemoterapi yang diterima oleh pasien (wanita maupun pria) dapat membahayakan janin, jika penderita hamil atau menghamili seseorang selama perawatan ini.
Dari Kisah Vidi Aldiano, Kenali Hubungan Kanker dan Stres
Penyanyi Vidi Aldiano mengungkapkan stres selama berjuang melawan kanker ginjal yang diidapnya sejak Desember 2019.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @vidialdiano pada Kamis (13/2/2025), Vidi mengatakan banyak stresor yang dihadapinya, baik terkait penyakit kronisnya maupun aspek lain.
Dokter yang merawatnya mengakui bahwa kanker adalah penyakit kronis yang rentan memicu stres. Namun, Vidi dianjurkan untuk bisa mengelola stres untuk mencegah penyakitnya berkembang.
Saat ini, Vidi merasa kesulitan untuk terus berjuang melawan kanker sekaligus menghilangkan stres yang bisa datang kepadanya dari beragam sisi.
Dari kisah Vidi Aldiano, kita bisa belajar lebih lanjut tentang hubungan stres dan kanker.
Bagaimana hubungan stres dan kanker?
Mengutip MD Anderson Cancer Center , Lorenzo Cohen, Ph.D., profesor Onkologi Umum dan Ilmu Perilaku mengatakan bahwa stres memiliki dampak yang mendalam pada cara kerja sistem tubuh.
Sudah ada bukti bahwa stres mendorong pertumbuhan dan penyebaran beberapa bentuk penyakit, termasuk kanker.
Stres ada yang bersifat pendek ( akut ) dan berkelanjutan ( kronis ).
Anil K. Sood, MD, sebagai profesor Onkologi Ginekologi dan Kedokteran Reproduksi di MD Anderson mengatakan bahwa stres jangka panjang atau kronis lebih merusak.
Jenis stres ini muncul dari situasi yang berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan tanpa titik akhir yang pasti.
Stres yang tidak kunjung berakhir ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit seperti kanker.
Stres kronis juga dapat membantu kanker tumbuh dan menyebar dalam sejumlah cara.
Hormon stres dapat menghambat proses yang disebut anoikis .
Anoikis adalah proses normal di mana tubuh membunuh sel-sel yang sakit dan mencegahnya menyebar.
Stres kronis juga bisa meningkatkan produksi faktor pertumbuhan tertentu yang meningkatkan suplai darah.
Hal ini dapat mempercepat perkembangan tumor kanker.
Dikutip dari Cancer Center , para peneliti saat ini menganggap peradangan sebagai ciri khas kanker, dengan hingga 20 persen kematian akibat kanker terkait dengan itu.
Selama beberapa dekade, penelitian juga telah membuktikan bahwa stres kronis menyebabkan perubahan kimia dalam tubuh, yang memicu masalah seperti tekanan darah tinggi, pelepasan hormon tertentu, dan peradangan.
Bisakah stres memperparah kanker?
Perlu diketahui bahwa penderita kanker tidak hanya harus berjuang melawan kanker dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang diterangkan di Cancer Center .
Mereka juga harus berhadapan dengan diagnosis yang tidak diinginkan, tantangan pengobatan, dan ketakutan akan memburuknya kanker.
Mereka juga mungkin khawatir bahwa stres yang dirasakan dapat memperparah kanker menjadi semakin tumbuh atau menyebar.
Memang benar bahwa ketika pasien terus-menerus dalam kondisi stres dan sistem pertahanan tubuhnya tidak dapat bekerja, respons peradangan tubuh dapat menjadi kronis, yang pada akhirnya menyebabkan pertumbuhan atau penyebaran kanker.
Ada pula penelitian yang menghubungkan stres dengan pertumbuhan tumor pada pasien yang sudah mengidap kanker.
Penelitian menunjukkan bahwa perubahan biologis akibat stres bisa memperparah kanker.
Stres membantu tumor menyebar ( bermetastasis ) ke bagian tubuh lain.
Selain itu, stres bisa memperburuk kanker dengan cara membuat pasien mengambil keputusan pengobatan yang tidak efektif.
Stres juga dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berfokus pada kesehatan dan penyembuhan.
Diane Schaab, MS, LPC, Terapis Kesehatan Perilaku di City of Hope Cancer Center Atlanta mengatakan bahwa seorang pasien mungkin mengalami sejumlah besar stresor saat didiagnosis menderita kanker, seperti stresor finansial, pekerjaan, dan keluarga.
Berbagai stresor itu dapat membuat penanganan penyakit dan pengobatan menjadi lebih sulit daripada sebelumnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dari Kisah Vidi Aldiano, Kenali Hubungan Kanker dan Stres"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vidi Aldiano Akan Berhenti Kemoterapi karena Efek Sampingnya, Apa Itu?"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.