Pilkada Sulteng 2024

2 Kepala Daerah Terpilih di Sulawesi Tengah tak Dilantik 20 Februari, Kapan Sidang Putusan Akhir MK?

Sebanyak 2 kepala daerah terpilih di Sulawesi Tengah batal dilantik pada 20 Februari 2025.

Kompas.com/Fitria Chusna Farisa
PUTUSAN AKHIR MK - Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat. Dua kepala daerah terpilih di Sulawesi Tengah batal dilantik imbas sengketa Pilkada 2024, kapan putusan akhir MK? (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa) 

TRIBUNKALTIM.CO -  Sebanyak 2 kepala daerah terpilih di Sulawesi Tengah batal dilantik pada 20 Februari 2025.

Dimana 2 Kepala Daerah tersebut terdiri dari Kabupaten Kabupaten Banggai dan Kabupaten Parigi Mountong.

Kepala daerah di daerah Sulawesi Tengah itu batal dilantik karena sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) lanjut pembuktian.

Lantas, kapan putusan akhir MK terkait sengketa Pilkada 2024?

Baca juga: Ade Sugianto, Satu-satunya Bupati Terpilih di Jawa Barat yang Batal Dilantik 20 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) akan membacakan putusan akhir perkara sengketa hasil Pilkada 2024 pada 24 Februari 2025. 

Tanggal ini jauh lebih cepat dari rencana semula.

Awalnya, putusan sengketa pilkada dijadwalkan paling lambat 11 Maret 2025.

Daftar Kepala Daerah di Sulawesi Tengah Dilantik 20 Februari

PELANTIKAN KEPALA DAERAH - Kolase potret Anwar Hafid, Hadianto Rasyid, dan Vera Elena Laruni, yang diolah dari Instagram via TribunBengkulu/IG @Hadianto Rasyid/YouTube Tribun Palu Official. Berikut daftar nama Gubernur dan Walikota/Bupati terpilih di Sulawesi Tengah, dilantik 20 Februari 2025. (Instagram via TribunBengkulu/IG @Hadianto Rasyid/YouTube Tribun Palu Official)
PELANTIKAN KEPALA DAERAH - Kolase potret Anwar Hafid, Hadianto Rasyid, dan Vera Elena Laruni, yang diolah dari Instagram via TribunBengkulu/IG @Hadianto Rasyid/YouTube Tribun Palu Official. Berikut daftar nama Gubernur dan Walikota/Bupati terpilih di Sulawesi Tengah, dilantik 20 Februari 2025. (Instagram via TribunBengkulu/IG @Hadianto Rasyid/YouTube Tribun Palu Official) (Instagram via TribunBengkulu/IG @Hadianto Rasyid/YouTube Tribun Palu Official)

Berikut daftar Gubernur, Walikota, dan Bupati di Sulawesi Tengah yang akan dilantik pada 20 Februari mendatang, termasuk Anwar Hafid.

Keputusan ini ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam rapat koordinasi (Rakor) bersama pemerintah daerah se-Indonesia yang digelar secara daring, beberapa waktu lalu.

Semula, pelantikan 296 Kepala Daerah Terpilih yang tidak berperkara di Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan berlangsung pada 6 Februari 2025. 

Namun, karena adanya tahapan dismissal atau putusan sela MK terkait sengketa hasil Pilkada yang dijadwalkan pada 4-5 Februari 2025, maka pelantikan Kepala Daerah Terpilih diundur ke 20 Februari 2025. 

Baca juga: Daftar Gubernur dan 32 Walikota/Bupati di Sumatera Utara Dilantik 20 Februari, Ada Bobby Nasution

Usai pelantikan, gubernur, wali kota dan bupati akan mengikuti retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Sebanyak 505 Kepala Daerah Terpilih direncanakan untuk mengikuti pembekalan itu.

Kepala Daerah yang dimaksud adalah Bupati, Walikota, dan Gubernur terpilih.

Retret bagi Kepala Daerah Terpilih akan dilaksanakan 21-28 Februari 2025. 

Diketahui, terdapat 12 Kepala Daerah Terpilih hasil Pilkada 2024 dari Sulawesi Tengah bakal dilantik Presiden Prabowo Subianto 20 Februari 2025.

Semula, hanya ada tiga Kepala Daerah Terpilih dari Sulteng yang tak bersengketa di Mahkamah Konstitusi.

Mahkamah Konstitusi kemudian menolak sembilan perselisihan Pilkada dari Sulteng.

Atas penolakan itu, total 12 dari 14 Kepala Daerah Terpilih dari Sulteng bakal mengikuti pelantikan di ibu kota.

Informasi soal pelantikan kepala daerah 2025: 

1. Pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Serentak 2025  
   - Dilaksanakan pada Kamis, 20 Februari 2025, di Istana Kepresidenan Jakarta.  
   - Akan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia.  
   - Undangan resmi akan diberikan lebih lanjut.  

2. Kehadiran Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih  
   - Wajib hadir sesuai daftar terlampir dalam undangan pelantikan.  

3. Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, dan Wakil Bupati Terpilih  
   - Hadir bersama Ketua DPRD Provinsi, Kota, dan Kabupaten.  

4. Pendampingan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih  
   - Diharapkan hadir bersama pasangan (suami/istri).  

5. Ketua DPRD Provinsi, Kabupaten, dan Kota  
   - Menggunakan pakaian PSL dan peci nasional.  
   - Istri dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mengenakan kebaya nasional.  

6. Registrasi Kehadiran dan Pemeriksaan Kesehatan  
   - Dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu, 15-16 Februari 2025.  
   - Lokasi di Plaza Gedung C dan Gedung F, Lantai 3 Kementerian.  
   - Terdapat tiga sesi pemeriksaan:  
     - Sesi I: 08.00 - 10.00 WIB  
     - Sesi II: 10.00 - 12.00 WIB  
     - Sesi III: 13.00 - 15.00 WIB  

7. Gladi Kotor dan Gladi Bersih  
   - Gladi kotor: Selasa, 18 Februari 2025, mulai pukul 07.00 WIB.  
   - Gladi bersih: Rabu, 19 Februari 2025, mulai pukul 07.00 WIB.  
   - Berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta.  

8. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Aceh  
   - Hadir pada 20 Februari 2025 menggunakan Pakaian Dinas Upacara Besar (PDUB)

9. Tanda Panggilan dan Undangan  
   - Dapat diambil saat registrasi dan pemeriksaan kesehatan.  

10. Tanda Pangkat dan Undangan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah  
    - Disiapkan oleh Kementerian tanpa biaya tambahan.  

Berikut daftar 12 Kepala Daerah Terpilih hasil Pilkada 2024 dari Sulawesi Tengah:

Pasangan Gubernur Sulteng Anwar Hafid-Reny A Lamadjido

Pasangan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid- Imelda Liliana Muhidin

Pasangan Bupati Banggai Kepulauan Rusli Moidady-Serfi Kambey

Pasangan Bupati Banggai Laut Sofyan Kaepa dan Ablit

Pasangan Bupati Tojo Una-una Ilham Lawidu-Surya

Pasangan Bupati Poso Verna GM Inkiriwang-Suharto Kandar

Pasangan Bupati Sigi Rizal Intjenae-Samuel Yansen Pongi

Pasangan Bupati Donggala Vera Elena Laruni-Taufik Burhan

Pasangan Bupati Tolitoli Amran H Yahya-Moh Besar Bantilan

Pasangan Bupati Buol Risharyudi Triwibowo Timumun-Muhammad Nasir Dj Daimaroto

Pasangan Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi-Djira K

Pasangan Bupati Morowali Ikhsan Abdul Rauf dan Iriane Ilyas.

Profil Anwar Hafid

Drs H Anwar Hafid, M Si, adalah mantan Bupati Morowali.

Pria kelahiran 14 Agustus 1969 di Wosu, Bungku Barat, Kabupaten Morowali ini menjabat Bupati Morowali selama dua periode, mulai 2007 hingga 2018.
 
Saat menjabat Bupati Morowali di periode pertama, anak pasangan H Abdul Hafid dan Hj Misrah belum genap berusia 40 tahun.

Sehingga, Anwar Hafid suami Hj Nirwanti Bahasoan, S.P ini mendapat julukan bupati termuda.
 
Sebelum menjadi bupati, Anwar Hafid pernah menjabat sebagai Asisten Bagian Pemerintahan Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
 
Morowali adalah sebuah kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Poso di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
 
Ibu kota Kabupaten Morowali adalah Bungku.

Kabupaten muda ini memiliki berbagai potensi cukup besar, baik di sektor perkebunan, pertanian, kelautan, perikanan maupun pariwisata.
 
Sektor yang paling potensial di Morowali adalah pertambangan.

Tidak mengherankan jika banyak orang menyebut kabupaten ini sebagai tanah 1001 tambang.

Jenis tambang di Morowali, di antaranya nikel, marmer, minyak bumi, dan kromit.

Selain pertambangan, daerah kaya hasil "sentuhan tangan" Anwar Hafid ini juga terdapat banyak perkebunan sawit.
 
Anwar Hafid dikenal sebagai figur yang merakyat.

Tak heran jika Anwar yang mendapatkan gelar magisternya di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan.

Ia terpilih untuk kedua kalinya menjadi bupati setelah periode pertamanya pada tahun 2007-2012 lalu.
 
 Bupati Pertama Terapkan Kuliah Gratis
 
Selama menjabat bupati pada periode pertama (2007-2012), alumni Fakultas MIPA UMI ini berhasil melakukan banyak perubahan di Morowali.

Hal yang paling menonjol di periode pertama kekuasaannya adalah digulirkannya program Pendidikan Gratis dan Kesehatan Gratis.
 
Program Pendidikan Gratis yang digulirkan Anwar untuk memberikan kesempatan kepada warga Morowali untuk mengenyam pendidikan formal, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Saat itu, Morowali menjadi satu-satunya kabupaten yang menerapkan pendidikan gratis hingga SMA.
 
 Di periode kepemimpinannya yang kedua (2013-2017), program Pendidikan dan Kesehatan Gratis masih tetap bergulir.

Bahkan, khusus di sektor pendidikan, kini putera-puteri Morowali bisa kuliah dengan mudah.

Pasalnya, terobosan fenomenal kembali diluncurkan oleh H Anwar Hafid di periodenya yang kedua, yaitu Kuliah Gratis.
 
Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali telah menganggarkan melalui APBD yang dialokasikan untuk bantuan dana pendidikan strata satu (sarjana) bagi putera-puteri Morowali.

Hal ini tentunya bertujuan untuk memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM) anak-anak daerah.

Dengan adanya program tersebut, tentunya semua pihak berharap bahwa tidak akan ada lagi anak-anak Morowali yang tidak kuliah hanya karena terhambat persoalan ekonomi.

Karena, Pemerintah Kabupaten Morowali telah menyiapkan dana untuk membantu biaya perkuliahan.

Program ini termasuk satu-satunya di Indonesia.
 
 Program kuliah gratis ini bukannya tanpa rintangan.

Harus diakui bahwa tidak semua rencana dapat berjalan dengan mulus.

Mulai dari persoalan pendataan, serta kendala-kendala lainnya, menjadi penghambat bagi program ini di awal peluncurannya pada tahun 2013.

Namun, tentunya itu adalah hal biasa yang pasti terjadi.

Bahwa, segala sesuatu akan terasa rumit pada awal-awalnya, namun ketika sudah mulai berjalan, pelan-pelan akan menjadi ringan.
 
 Program Kuliah Gratis adalah sesuatu yang mulia, perwujudan dari tanggung jawab negara terhadap warganya, seperti diamanatkan dalam UUD 1945 bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pendidikan.

Hanya saja kemudian, program ini perlu pengawasan yang ketat dari semua elemen yang ada agar benar-benar berjalan seperti seharusnya.

Sebab, sebagus apa pun sebuah rencana, jika pelaksanaannya tidak profesional maka hasilnya akan melenceng dari rencana, bahkan bisa-bisa merugikan daerah serta negara.
 
Alasan Anwar Hafid menerapkan kebijakan tersebut karena merasa berutang budi kepada rakyat yang telah memilihnya tanpa politik transaksional.
 
 "Rakyat memilih saya jadi Bupati Morowali tidak dengan uang," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Sepak Terjang 3 Calon Gubernur Sulawesi Tengah atau Sulteng, Rusdy Mastura, Ahmad Ali & Anwar Hafid

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Daftar 12 Kepala Daerah Terpilih di Sulteng Bakal Dilantik Presiden Prabowo 20 Februari 2025

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved