Berita Balikpapan Terkini

Porsi Makan Bergizi Gratis di Balikpapan Dianggap Cukup, Penuhi Standar Kelayakan

Pelaksanaan program makanan bergizi gratis (MBG) di Balikpapan, Kalimantan Timur telah memenuhi standar kelayakan

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
MBG DI BALIKPAPAN - Siswa-siswi SDN 015 Balikpapan Selatan menerima pembagian makanan bergizi gratis (MBG) pada Senin (17/2/2025). Program ini bertujuan memberikan makanan sehat kepada anak-anak, dengan pengawasan ketat untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang dibagikan. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)   

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pelaksanaan program makanan bergizi gratis (MBG) di Balikpapan, Kalimantan Timur telah memenuhi standar kelayakan, mulai dari gizi hingga pengemasan yang diawasi secara ketat. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Alwiati, memastikan bahwa pembagian makan bergizi gratis (MBG) pertama yang dilaksanakan di Balikpapan telah memenuhi standar kelayakan.

Ia menegaskan bahwa makanan yang dibagikan kepada siswa telah melalui berbagai tahapan pengawasan ketat.

“MBG yang dibagikan sudah memenuhi standar. Mulai dari standar gizi hingga pengemasannya sudah memenuhi syarat,” ungkap Alwiati, Selasa (18/2/2025). 

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di Balikpapan, Guru SDN 015 Balikpapan Harap Tambahan Susu

Menurutnya, jasa penyedia makanan atau katering yang telah ditunjuk juga telah melalui proses pengawasan hingga ke bagian produksi.

Bahkan, mereka telah mendapatkan pelatihan khusus guna memastikan kualitas makanan yang dihasilkan tetap terjaga.

“Kateringnya sudah terpercaya dan memenuhi syarat,” tambahnya.

Meski begitu, Alwiati menekankan bahwa makanan yang didistribusikan harus segera dikonsumsi oleh siswa setelah sampai di lokasi.

Hal ini bertujuan agar makanan tidak basi saat disantap.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis di Balikpapan Mulai Berjalan, BPKP Kaltim Petakan Tiga Potensi Risiko

"Yang penting makanan tersebut segera dikonsumsi oleh anak-anak kita saat tiba di tempat. Jadi tidak boleh menunggu lama,” tegasnya.

Alwiati juga menyoroti pentingnya konsistensi katering dalam mendistribusikan makanan, termasuk menjaga kualitas produksi, pengemasan, serta distribusi.

Seperti lauk yang disuguhkan, kata dia, mesti selalu sesuai, dan seterusnya tetap menjaga standar kualitas produksi, pengemasan, dan tata cara distribusinya.

Alwiati mengingatkan agar tidak ada makanan yang tidak memenuhi syarat tetap diproduksi.

“Terutama lauknya, seperti ayam atau ikan, harus benar-benar segar saat dimasak,” katanya.

Baca juga: Teknis Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Penajam Paser Utara Mulai Dibahas

Menurut Alwiati, sajian MBG dinilai sudah cukup untuk makan siang anak-anak.

Meskipun ada beberapa siswa yang merasa porsinya kurang, program ini tetap mendapat respons positif.

“Ya, mungkin karena anak itu terbiasa makan dengan nasi yang banyak. Tapi anak-anak semua senang, apalagi bapaknya pasti lebih senang, karena mengurangi jajan anaknya,” tutupnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved