Berita Balikpapan Terkini
Uji Coba Jembatan Wika-Balikpapan Baru yang Dibuka 2 Arah Picu Polemik, Warga Sebut Tak Adil
Uji coba Jembatan Wika-Balikpapan Baru yang dibuka 2 arah picu polemik, warga sebut tak adil.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kebijakan uji coba dua arah di jembatan yang menghubungkan Perumahan Balikpapan Baru dan Perumahan Wika di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, sejak 7 Februari 2025 lalu memicu kekhawatiran warga.
Ketua RT 15 Gunung Samarinda Baru, Slamet Iman Santoso, menyuarakan keresahan warga terkait keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan yang membuka akses jembatan tanpa informasi jelas mengenai hasil uji coba sebelumnya.
"Kami masih menunggu hasil uji coba. Namun, warga justru mengetahui dari media sosial bahwa akses jalan dibuka 24 jam, sehingga memicu reaksi," ujar Slamet dihubungi TribunKaltim.co, Selasa (18/2/2025).
Menurutnya, hal ini menambah ketegangan di kalangan warga yang merasa keputusan tersebut diambil tanpa koordinasi dua arah.
Warga bahkan telah mengusulkan kepada Pemkot melalui Camat dan Dinas Perhubungan untuk melakukan uji coba arah masuk melalui Jalan Praja Bhakti sejak 14 Januari 2025.
"Kami sudah mengusulkan uji coba tersebut, namun belum ada hasil," lanjut Slamet.
Baca juga: Uji Coba Jembatan Balikpapan Baru - WIKA Dibuka Dua Arah, Ini Kekhawatiran Warga
Di sisi lain, uji coba dua arah yang diumumkan oleh Pemkot melalui Asisten sekaligus Plt Kadishub, Zulkipli, justru dilakukan tanpa adanya uji coba di Jalan Praja Bhakti.
Slamet beranggapan, keputusan ini semakin menambah kecemasan warga terkait potensi peningkatan volume kendaraan yang bisa menambah kepadatan di pemukiman mereka.
Tak hanya itu, pernyataan yang muncul tentang akses jembatan yang akan dibuka 24 jam juga semakin memicu ketidakpuasan warga.
Warga berharap agar anggota DPRD Kota Balikpapan dapat menjalankan fungsi pengawasan mereka, mendengarkan aspirasi warga, dan membawa hal ini ke Pemkot.
"Kami berharap wakil rakyat dapat melaksanakan fungsi pengawasan DPRD dan mendengar aspirasi warga yang disampaikan ke Pemkot," ujar Slamet.
Namun, saat pertemuan dengan anggota dewan pada Senin (17/2/2025), warga merasa bahwa pembicaraan berjalan datar.
Ketegangan memuncak ketika salah satu anggota dewan berbicara tentang pelimpahan kawasan dan akses 24 jam.
Baca juga: Jembatan Alternatif WIKA-Balikpapan Baru Ditutup, Banyak Pengendara Terkecoh
Salah satu warga, seorang purnawirawan Kepolisian, bahkan mengungkapkan bahwa perubahan status jalan tersebut belum memenuhi persyaratan.
"Bapak berpihak pada siapa?" kata Slamet mencontohkan sahutan salah satu sesepuh warga yang memicu emosi anggota DPRD lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.