Berita Nasional Terkini

Rekam Jejak Teror Aske Mabel, Pemimpin KKB Papua yang Ditembak Aparat, Ternyata Mantan Polisi

Satu per satu pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKP) Papua, ditangkap aparat keamanan Indonesia, hidup atau mati.

KOMPAS.COM/Roberthus Yewen
KKB PAPUA - Pemimpin KKB Papua Wilayah Yalimo, Aske Mabel, saat tiba menggunakan Ambulance di Mako Polda Papua, Kota Jayapura, Rabu (19/2/2025). Aske Mabel sendiri diketahui merupakan mantan anggota Polri. (KOMPAS.COM/Roberthus Yewen) 

TRIBUNKALTIM.CO - Satu per satu pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKP) Papua, ditangkap aparat keamanan Indonesia, hidup atau mati.

Terbaru, Satuan Tugas Operasi Damai Kartenz, bersama Brimob Polda Papua dan Polres Yalimo, menampak salah satu pemimpin KKB Papua di Kabupaten Yalimo, Aske Mabel.

Aske Mabel merupakan pemimpin KKB Papua di Kabupaten Yalimo, yang telah melakukan sejumlah aksi teror.

Aske Mabel merupakan mantan anggota Polri yang kabur membawa empat pucuk senjata api jenis AK 2000P dan sejumlah amunisi pada Minggu (9/6/2024) saat bertugas di Polres Yalimo.

Baca juga: Philip Menangis, Perasaan Susi Pudjiastuti Campur Aduk, Pilot Susi Air Bebas Setelah Disandera KKB

Baca juga: Kronologi Bebasnya Philip Mark Mehrtens, Pilot Susi Air yang 1,5 Tahun Disandera KKB Papua

Berkat informasi dari warga, Aske Mabel langsung ditangkap aparat kepolisian.

Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Patrige Petrus Rudolf Renwarin mengatakan, saat ditangkap, Aske Mabel diminta menunjukkan lokasi persembunyian senjata api yang dibawa kabur dari Polres Yalimo.

"Saat didekat jurang, Aske Mabel hendak melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri, sehingga sesuai SOP, aparat melumpuhkan Aske Mabel dengan menembaki kakinya," jelasnya dalam konferensi pers yang berlangsung di Mako Brimob Polda Papua, Rabu sore.

Dari tangan Aske Mabel, Satgas Operasi Damai Kartenz mengamankan dua senjata api yang dicuri beserta 71 amunisi.

Jenderal bintang dua ini mengatakan, sudah delapan bulan Aske Mabel kabur sejak bulan Juni 2024.

Aske Mabel terlibat dalam serangkaian aksi teror dan kejahatan bersenjata yang selama ini terjadi di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

"Aske Mabel bertanggung jawab terhadap berbagai tindak kriminal yang menciptakan ketakutan di tengah masyarakat di Kabupaten Yalimo," ungkap Patrige.

Prosedur penegakan hukum telah dilakukan, sehingga seluruh senjata tersebut berhasil diamankan secara keseluruhan.

Baca juga: Satgas Damai Cartenz Beber Cara hingga Pilot Susi Air Philip Mehrtens Dibebaskan KKB Egianus Kogoya

Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, mengapresiasi keberhasilan tim di lapangan dalam menangkap DPO Aske Mabel yang telah lama menghantui warga Yalimo.

"Penegakan hukum terhadap Aske Mabel adalah langkah strategis untuk menekan aksi-aksi kekerasan bersenjata di Papua Pegunungan," ujarnya.

"Kami akan terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan kelompok ini dan memastikan keamanan masyarakat," tutupnya.

Riwayat Aksi Teror Aske Mabel

Aske Mabel (24 tahun) adalah pecatan polisi yang membelot dan menjadi pimpinan KKB di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Dulunya, ia adalah anggota Polres Yalimo yang berpangkat brigadir dua (bripda).

Ia bertugas sebagai personel Sabhara Polres Yalimo selama dua tahun mulai tahun 2022.

Namun pada pertengahan tahun 2024, Aske Mabel dipecat atau diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) karena desertir atau meninggalkan kedinasan.

Baca juga: Fakta-fakta Pilot Susi Air Philip Mark Mehrthens Bebas dari KKB Papua Usai 1,5 Tahun, Kondisi Sehat

Mencuri senjata dan amunisi

Aske Mabel merupakan mantan anggota Polres Yalimo dengan pangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda).

Dia melarikan diri pada Juni 2024 dengan membawa empat senjata api laras panjang jenis AK. 

Tak hanya itu dia juga membawa 60 butir amunisi milik Polri.

Informasi yang diterima Tribun, sebelum melakukan aksinya, pelaku mendatangi Mapolres Yalimo di Elelim menggunakan pakaian preman dan menumpang charge handphone.

Dalam keadaan mabuk, dia kemudian membawa ransel besar dan mendatangi ruangan tempat penyimpanan senjata api.

Bripda Aske Mabel lalu memasukkan tiga pucuk senjata ke dalam tas ransel serta satu pucuk dipegang.

Usai memasukkan empat senjata api laras panjang ke dalam tas, Aske kabur dan sempat menodongkan senjata ke rekannya petugas piket.

Baca juga: Ada Drone dan Senjata, Intip Barang yang Ditemukan TNI-Polri di Markas KKB Papua Undinus Kogoya

Ia meninggalkan Polres Yalimo pada Minggu sekitar pukul 04.00 WIT.

Aske membawa lari empat senjata api dan 60 butir amunisi.

Ia diperkirakan kabur ke dalam hutan.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIT.

Benny mengatakan, Aske Mabel masuk ke salah ruangan SPKT dengan dalih mengisi daya handphone.

"Setelah beberapa saat keluar dengan membawa tas ransel," ujar Benny.

Saat itu, Aske dilaporkan melarikan diri ke hutan Yalimo.

Mendeklarasikan diri sebagai pimpinan KKB

Pada November 2024, beredar video Aske Mabel yang mendeklarasikan diri sebagai pimpinan KKB di Yalimo.

Baca juga: Pilot Asing Jadi Korban Aksi Brutal KKB Papua, Dibakar di Helikopter, Pilot Lain Tak Jadi Mendarat

Dalam video tersebut, Aske membacakan deklarasi didampingi tiga orang yang masing-masing memegang senjata laras panjang.

Saat ditemui pada akhir Desember 2024, Wakil Kepala Polda Papua Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani mengungkapkan, pengejaran terhadap Aske terus dilakukan.

Faizal yang saat itu juga menjabat sebagai Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2024 juga menyatakan, Aske menjadi target utama dalam operasi mereka.

"Aske akan terus menjadi target operasi pada tahun ini (2024) serta operasi tahun-tahun selanjutnya," ucapnya.

Dalangi pembunuhan 2 tukang senso

Sebelumnya, pada Rabu (8/1/2025) KKB Papua pimpinan Aske Mabel juga menembak mati Efraim (36) dan Abdeno Todona (33), dua tukang kayu (tukang senso) di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan. 

Keduanya ditembak hingga dibacok KKB saat tengah bekerja sekitar pukul 13.35 WIT. 

Awalnya masyarakat melaporkan hanya ada satu korban tewas dalam insiden itu, dan satu korban lainnya menyelamatkan diri.

Baca juga: Pilot Asing Jadi Korban Aksi Brutal KKB Papua, Dibakar di Helikopter, Pilot Lain Tak Jadi Mendarat

Namun, setelah aparat mendatangi lokasi kejadian, ternyata ada dua korban yang tewas yakni Efraim dan Abdeno Todona.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel (Letkol) Inf Candra Kurniawan membenarkan hal itu.

"Dua tukang senso ini ditembak dan dibacok menggunakan kapak oleh KKB saat bekerja di kamp," kata Letkol Candra Kurniawan dikutip dari Kompas.com, Kamis (9/1/2025).

Aksi keenam

Hal ini diakui oleh Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom.

Sebby Sambom mengakui Aske Mabel terlibat dalam insiden penembakan yang menewaskan dua orang di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegununga, Rabu (8/1/2025) lalu.

Sebby Sambom mengatakan, Aske Mabel diperintahkan oleh Jeffrey Pagawak Bomanak, salah satu pimpinan OPM di wilayah Papua.

Diakui Sebby, teror penembakan di Hobakma merupakan aksi keenam yang dilakukan oleh Aske Mabel.

Baca juga: Akhirnya KKB Papua Janji Bebaskan Pilot Susi Air, Jubir OPM Sudah Bicara dengan Egianus Kogoya

Pada periode Desember 2024, Aske dilaporkan melakukan dua kali penembakan kepada warga sipil di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo. 

"Semuanya dilakukan Aske Mabel atas perintah Jeffrey Pagawak Bomanak," ujar Sebby. 

Dalangi penyerangan Briptu Iqbal

Aske Mabel diduga mendalangi penyerangan yang mewaskan Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Satgas Damai Cartenz pada Jumat (17/1/2025) pukul 16.30 WIT.

Peristiwa penyerangan itu terjadi Jumat sore saat Briptu Iqbal Anwar tengah berpatroli melintasi Jalan Trans Jayapura–Wamena, Kampung Hobakma, Distrik Elelim.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan, awalnya mobil yang membawa anggota Satgas Damai Cartenz sedang melakukan patroli.

Insiden penembakan berlangsung di sekitar PT AMO.

Sebelum melewati tanjakan, sebuah motor yang dikendarai oleh dua orang melintas.

Baca juga: Akhirnya KKB Papua Janji Bebaskan Pilot Susi Air, Jubir OPM Sudah Bicara dengan Egianus Kogoya

Namun saat hendak melewati tanjakan, mobil patroli Satgas Damai Cartenz terpaksa berhenti karena ada kayu papan yang melintang di jalan. 

 "Tepat sebelum mencapai puncak, tim patroli menemukan sebuah papan kayu melintang yang menghalangi jalan. Saat kendaraan mereka terpaksa berhenti, tembakan tiba-tiba dilepaskan dari arah tebing kanan," ujarnya.

Briptu Iqbal yang saat itu sedang berdiri pada bagian tengah bak mobil patroli, terkena peluru di bagian leher dan langsung terjatuh.

Rekan-rekannya segera melakukan manuver perlindungan dan evakuasi darurat untuk menyelamatkan korban. 

Pengejaran terhadap pelaku pun sempat dilakukan, namun belum membuahkan hasil. 

Sayang Briptu Iqbal Anwar Arif dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.35 WIT setelah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Elelim. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Desersi lalu Jadi Pemimpin KKB di Yalimo, Aske Mabel Kini Ditangkap"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved