Berita Balikpapan Terkini

Bersih-bersih Mangrove di Balikpapan, 1 Ton Lebih Sampah Diangkat

Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Kota  Balikpapan dan tujuh kota lainnya di Indonesia serentak menggelar aksi bersih

HO/Pemkot Balikpapan
BERSIHKAN MANGROVE – Puluhan relawan dan petugas kebersihan bahu-membahu membersihkan sampah di kawasan mangrove Margo Mulyo, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur, dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada Kamis (27/2/2025). Dalam aksi ini, lebih dari 1,3 ton sampah pesisir berhasil diangkut. (HO/Pemkot Balikpapan) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Kota  Balikpapan dan tujuh kota lainnya di Indonesia serentak menggelar aksi bersih-bersih lingkungan.

Untuk di Kota Balikpapan, aksi ini terselenggara di kawasan mangrove Margo Mulyo, Balikpapan Barat, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (27/2/2025).

Aksi HPSN di Balikpapan ini tidak hanya sekadar mengumpulkan sampah.

Bahkan petugas terpantau menggunakan perahu untuk menyisir sampah-sampah yang tersangkut. 

Dari kegiatan ini, hasilnya sebanyak 1,3 ton sampah mangrove berhasil diangkut. 

Baca juga: Komisi III DPRD Balikpapan Dorong PT Bayan Resources dan KRN Aktif dalam CSR Pengelolaan Sampah

Rangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi pengangkutan sampah pesisir, penanaman mangrove, hingga penyerahan bantuan gerobak sampah dari PT Kilang Pertamina Balikpapan kepada masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengerahkan petugas khusus untuk menangani sampah di wilayah pesisir dan hutan kota, termasuk kawasan mangrove

"Kami menempatkan 80 petugas di pesisir, terdiri dari 60 orang di 10 kelurahan dan 20 di kampung atas air. Untuk kawasan mangrove, ada dua petugas lapangan dibantu satu pengawas," ujarnya.

Produksi sampah dari kawasan pesisir terbilang signifikan, dengan rata-rata 6 hingga 9 ton per hari.

Menurut Sudirman, jumlah ini sangat bergantung pada pasang surut air laut.

Baca juga: Atasi Persoalan Sampah di Tenggarong, DLHK Kukar Kaji Pembangunan TPA Baru

"Sampah terbawa ke pesisir saat pasang dan tertinggal saat surut, memuncak di musim angin selatan akibat gelombang besar," ujar Sudirman.

Selain itu, Sudirman juga menyoroti peran perusahaan yang beroperasi di sekitar kawasan mangrove.

Menurutnya, masih ada perusahaan yang belum sepenuhnya peduli terhadap kelestarian lingkungan.

"Memang ada sebagian kecil perusahaan yang sudah berpartisipasi dalam menjaga kawasan mangrove. Tetapi sebagian lainnya masih perlu didorong untuk berkolaborasi lebih aktif," katanya.

Baca juga: DLH PPU Usulkan Pembangunan Tempat Sampah Terpadu ke Kementerian PUPR

DLH Balikpapan bersama pemerintah provinsi terus mengawasi perusahaan yang berbatasan langsung dengan kawasan mangrove.

Ada laporan dampak industri pada mangrove. Pelanggaran dikenai sanksi administratif.

"Seperti penanaman ulang, atau lebih berat jika perusakan disengaja," tegasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved