Berita Kaltim Terkini

Tak Setuju Alur Pelayaran di Jembatan Mahakam Samarinda Ditutup, Insan Maritim Beri Alternatif Lain

Tak setuju alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam Samarinda ditutup, insan maritim beri alternatif lain.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Rita Lavenia
RAPAT TERTUTUP - KSOP Kelas I Samarinda saat menggelar rapat tertutup pada Kamis (27/2/2025) kemarin. Rapat ini membahas imbauan penutupan alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam.(TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Selain penutupan jembatan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) juga mendesak alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam I Samarinda untuk ditutup.

Desakan dengan alasan keselamatan masyarakat itu dibahas dalam pertemuan lintas instansi di Kota Balikpapan pada Rabu (19/2/2025) kemarin.

Komisi II DPRD Kaltim menilai penutupan ini penting, mengingat 2 fender atau pengaman alur bawah jembatan telah hancur.

Rekomendasi ini pun menjadi pembahasan serius oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI).

Baca juga: Jembatan Mahakam I Ditutup Sementara, Dishub Kaltim Alihkan Lalu Lintas ke Jembatan Mahakam IV

Rapat yang terlaksana di KSOP Kelas I Samarinda dan dihadiri Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Jon Kenedi, ini berlangsung tertutup.

Saat menyadari kehadiran awak media, sejumlah wartawan yang sempat masuk ke ruang rapat mendadak "diusir".

Dijumpai usai rapat, Direktur KPLP Jon Kenedi mengatakan, seluruh unsur yang hadir berharap tidak ada penutupan alur pelayaran.

Menurutnya, kebijakan tersebut dapat berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat, terkhusus di daerah Kalimantan Timur.

"Kalau ditutup akan nenimbulkan masalah lain yg lebih berdampak besar. Hal ini akan kami bahas lagi bersama DPRD Kaltim," ujar Jon Kenedi.

Menurutnya, ketimbang menutup alur pelayaran, pihaknya akan mengajukan upaya lain untuk mencegah insiden tersebut berulang.

Seperti menyediakan kapal pandu dengan daya mesin (horse power) lebih besar dan mengeluarkan imbauan kepada seluruh pemilik kapal untuk mengurangi volume muatan.

"Kami berharap, penutupan (alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam) tidak dilakukan. Kami juga akan lakukan investigasi dan verifikasi untuk mencegah kejadian serupa berulang," tegas Jon Kenedi.

Baca juga: Jembatan Mahakam I Samarinda Ditutup Sementara, Arus Lalu Lintas Dialihkan

Sebagai informasi, Jembatan Mahakam I Samarinda tertabrak oleh Tongkang Indo Sukses 28 bermuatan kayu yang ditarik TB MTS 28, Minggu (16/2/2025).

Dengan kejadian ini, maka Jembatan yang dibangun pada 1983 itu telah tertabrak kapal bermuatan sebanyak 22 kali.

Jon Kenedi melanjutkan, kasus ini masih berjalan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved