Berita Balikpapan Terkini

Pengurus KWPLH Balikpapan Keluhkan Banyak Warga yang Mengantar Kucing, Bukan Mengadopsi  

KWPLH Balikpapan kini banyak yang menerima dan memelihara kucing yang dibuang masyarakat. Bukan hanya kucing, juga anjing banyak dipelihara

Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
HEWAN PELIHARAAN - Kucing di KWPLH, Jumat (28/2/2025). Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Balikpapan mengeluhkan banyaknya masyarakat yang membuang kucing dari pada mengadopsi kucing yang dipelihara oleh KWPLH. (TRIBUNKALTIM.CO/HO/KWPLH Balikpapan) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Balikpapan, yang awalnya didirikan untuk mengenalkan sekaligus merawat beruang madu, kini menghadapi tantangan baru yaitu semakin banyak warga yang menyerahkan kucing terlantar ke sana dibandingkan yang mengadopsinya.  

Sekretaris Eksekutif Yayasan Pro Natura, Uvang Permana, yang mengelola KWPLH, mengungkapkan bahwa Pada 2005, Pemerintah Kota Balikpapan menetapkan Beruang Madu sebagai maskot kota.

Karena sulit dilihat langsung di Hutan Lindung Sungai Wain, dibangunlah KWPLH.

"Tahun 2005 oleh Pemerintah Kota Balikpapan karena menetapkan sebagai Beruang Madu sebagai maskot kota, kemudian ada istilahnya show window. Bagaimana warga bisa melihat maskotnyanya kalau datang ke hutan lindung Sungai Wain lihat Beruang Madu jelas susah maka dibangun lah KWPLH itu dengan enklosur 1, 3 hektar" ungkapnya

Baca juga: Four Points by Sheraton Balikpapan Kembali Adopsi Beruang Madu  

Tetapi karena banyak kucing liar terlantar, KWPLH memutuskan untuk merawat mereka agar lebih terawat dan sesuai dengan konsep pendidikan lingkungan.

"Kemudian mulai banyak pengunjung datang ada juga kemudian kucing-kucing datang juga gitu terlantar ada yang jelek ada yang kurang sehat gitu. Sehingga enggak singkron kita sebagai tempat pendidikan lingkungan hidup tapi berkeliaran kucing-kucing liar yang tidak terawat akhirnya dipelihara lah kucing-kucing itu dirawat agar kondisi lebih baik" ucapnya

Menurutnya, setelah mendapat perawatan, termasuk vaksinasi, obat cacing, serta makanan yang terkontrol, kucing-kucing tersebut menjadi lebih sehat dan siap untuk diadopsi.

Sayangnya, alih-alih mengadopsi, masyarakat justru lebih banyak yang datang untuk menyerahkan kucing baru.  

"Banyak yang datang malah mengantar kucing dari pada mengadopsi. Sekarang ada sekitar 97 kucing dan 25 anjing yang kami rawat. Padahal kami sudah pasang pengumuman larangan membuang kucing, tapi tetap saja ada yang meninggalkan kucing setelah berkunjung," keluhnya.  

Uvang juga menegaskan bahwa KWPLH bukan tempat penitipan atau pembuangan hewan, melainkan tempat penyelamatan bagi kucing dan anjing yang benar-benar liar dan tidak terawat.  

"Banyak orang mengira KWPLH ini tempat menitipkan atau membuang kucing. Padahal, kami merawat kucing-kucing ini karena mereka terlantar. Harapannya, justru mereka bisa diadopsi dan dirawat dengan baik di rumah baru," lanjutnya.  

Lebih menyedihkan lagi, banyak kucing yang ditinggalkan dalam kondisi sakit tanpa ada yang bertanggung jawab.

Baca juga: Beruang Madu Muncul di Permukiman Warga Desa Batuah Loa Janan Kutai Kartanegara, Jangan Beri Makan!

Untuk mengatasi populasi kucing dan anjing liar yang semakin meningkat, KWPLH juga menjalankan program sterilisasi di sekitar Hutan Lindung Sungai Wain.

Program ini bertujuan untuk mencegah populasi yang berlebihan serta menghindari penyebaran penyakit ke satwa liar di dalam hutan.  

Bagi masyarakat yang ingin mengadopsi kucing dari KWPLH, ada proses seleksi wawancara yang harus dilalui untuk kemudian bisa mengadopsi.

"Kami melakukan wawancara dulu untuk memastikan calon adopter benar-benar peduli dan siap bertanggung jawab," pungkas Uvang.  

Melalui media, pengurus KWPLH berharap masyarakat Balikpapan bisa lebih sadar bahwa tempat ini bukan untuk membuang hewan peliharaan, melainkan untuk memberikan kesempatan kedua bagi hewan-hewan yang membutuhkan pertolongan.(Raynaldi Paskalis)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved