Tribun Kaltim Hari Ini
Hari Pertama Kerja Rudy Mas'ud Tegaskan Gratispol dan Jospol Tidak Terpengaruh Efisiensi Anggaran
Hari pertama kerja Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud tegaskan program gratispol dan jospol tidak akan terpengaruh efisiensi anggaran.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Hari pertama masuk, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas'ud langsung menggelar rapat tertutup bersama seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), Senin
(3/3).
Ditemui usai rapat, Rudy Masud yang kala itu didampingi Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sri Wahyuni menegaskan seluruh jajaran Pemprov Kaltim harus bergerak maju dan melakukan akselerasi.
Hal tersebut penting sebab saat ini Kaltim sudah menjadi perhatian nasional, bahkan Internasional, terutama dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
Namun ungkapnya, Jakarta saja masih berada di peringkat ke 29 untuk daerah dengan tujuan dunia.
Baca juga: Gubernur Kaltim Rudy Masud Tegaskan Efisiensi Anggaran Tidak Pengaruhi Program Gratispol
"Nah, Kaltim ada di urutan berapa? Kalau kita tidak segera berakselerasi, kapan Kaltim akan menjadi tujuan masyarakat Global?" Tegas Rudy Mas'ud.
Selain tertutup, rapat juga berjalan dengan begitu ketat. Setiap OPD dilarang untuk menyentuh ponsel selama pertemuan perdana mereka berjalan.
"Kenapa begitu? Karena Pertama kita sebenarnya masih tahap pengenalan dengan kepala dinas dan kepala biro beserta asisten. Kedua kenapa kita larang alat komunikasi masuk? Saya mau semua fokus. Karena penting bahwa kita ini tugasnya adalah melayani masyarakat Kaltim. Jadi kita harus sungguh-sungguh dalam bekerja," bebernya.
Disinggung mengenai apa yang menjadi fokus dalam 100 hari kerja pertamanya, Rudy Mas'ud menyebutkan tentang pendidikan, kesehatan, Makan Bergizi Gratis (MBG), penanganan stunting untuk bayi di bawah dua Tahun (baduta), serta ibu hamil dan menyusui.
"Itu program yang paling utama serta beberapa infrastruktur termasuk kegiatan umrah sesuai agamanya masing-masing," rinci Rudy Masud.
Dirinya juga menegaskan efisiensi anggaran tidak memengaruhi berjalanannya gratispol dan jospol yang mereka canangkan.
Sebab, tambahnya, program mereka telah sesuai dengan asta cita atau 8 misi dari Presiden Prabowo Subianto yaitu meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan masyarakat, termasuk pemerataan infrastruktur agar bisa melaksanakan hilirisasi dan digitalisasi.

"Namun efisiensi tetap akan kita jalankan. Kita tegaskan tidak ada lagi rapat-rapat di hotel. Semuanya rapatnya di kantor-kantor milik pemprov. Perjalanan dinas pun minimum dipotong 50 persen, bahkan kalau bisa kita tambah 70 persen efisiensinya," ujarnya.
Rudy Mas'ud menegaskan semua program untuk kesejahteraan masyarakat Kaltim tidak akan dilaksanakan secara bertahap maupun terlambat.
"Kalau bisa berlari, jangan bertahap. Jangan sepotong-sepotong. Yang penting kemampuan APBD kita harus dihitung. Jangan sampai APBD kita tidak mampu untuk itu Karena APBD kita untuk rakyat kita," katanya
Baca juga: Mulai Jalani Tugas sebagai Gubernur Kaltim, Rudy Masud Disambut Prosesi Adat Tepung Tawar
Tepung Tawar
Saat menginjakkan kaki Kantor Gubernur Kaltim yang berada di Jalan Gajah Mada, Kota Samarinda, Rudy Masud yang ditemani Sekretaris Daerah Sri Wahyuni disambut prosesi adat melayu Kutai Kartanegara yakni Tepung Tawar dan tari Topeng Wiru.
Tepung Tawar sendiri merupakan prosesi adat untuk menyambut setiap pemimpin baru di Kalimantan Timur.
"Tepung Tawar menjadi doa agar pemimpin Kaltim diberi keselamatan dalam menjalankan amanah masyarakat dengan sebaik mungkin. Ada juga prosesi tarik inai dengan maksud membuang bala dan para pemimpin bersih dalam menjalankan kepemimpinan," jelas Perwakilan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Adji Pangeran Haryo Kusumo Puger saat menjelaskan makna dari prosesi adat Tepung Tawar yang juga diikuti Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji tersebut.
Mewakili masyarakat Kaltim, khususnya Kesultanan Kutai Kartanegara, Adji Pangeran Haryo K. Puger berharap Rudy Masud dan Seno Aji mampu mempertahankan budaya adat Kutai yang sekarang turun temurun kita pertahankan.
Ia menyadari menjalankan amanah tidaklah mudah.
Oleh sebab itu, pihak Kesultanan Kukar berharap para pemimpin dapat bersatu dengan masyarakat dalam menjalankan tugas maupun melestarikan adat.
Ia juga membawa harapan besar dari Kerajaan Kutai Kartanegara agar Rudy-Seno mampu menjaga dan mengenalkan budaya Kaltim hingga ke luar daerah.
"Sejak abad 18, tahun 1885 kita sudah punya budaya adat. Kita berharap gubernur bisa melestarikan budaya yang ada di Kaltim. Kita tidak melihat apakah dia putra daerah atau bukan. Yang penting niatnya menjaga aset negara dan budaya Kaltim," pungkasnya.
Usai mengikuti prosesi penyambutan Rudy Masud maupun Seno Aji tak memberikan komentar apapun.
Kedua pemimpin Kaltim periode 2025-2030 tersebut langsung melaksanakan rapat bersama seluruh jajaran OPD di ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim. (TribunKaltim.co/ave)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.