Berita Kaltim Terkini
Abdulloh Beber Masih Terjadi Penyalahgunaan BBM dan LPG Subsidi, Minta Pemerintah Lakukan Hal Ini
Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Abdulloh beber masih terjadi penyalahgunaan BBM dan LPG subsisdi. Minta Pemerintah Kaltim lakukan hal ini.
Penulis: Kun | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Publik digemparkan dengan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina belum lama ini.
Persepsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dioplos, sedikit atau banyak membuat masyarakat was-was.
Spekulasi kelangkaan BBM dan LPG 3 kilogram jadi sorotan, khususnya masyarakat Kaltim.
Saat dimintai tanggapan Tribunkaltim.co, Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Abdulloh mengatakan pemerintah mesti menjelaskan kepada masyarakat, bahwa tidak terdapat kendala, baik stok BBM maupun rantai pasok LPG 3 kilo di Kalimantan Timur.
“Langkah–langkahnya tentu dengan Dinas ESDM kita harus mendengar langsung apa yang sejatinya terjadi,” sebutnya, Rabu (5/3/2025).
Baca juga: DPRD Kaltim Peringatkan BPJN dan KSOP Soal Jembatan Mahakam, Abdulloh Wanti-wanti Penabrak Kabur
Menurut legislator dapil Balikpapan ini, jangankan yang tengah gaduh terkait pencampuran Pertalite menjadi Pertamax dan menyeret Pertamina, BBM subsidi juga masih banyak disalahgunakan, bahkan berimbas pada hal yang fatal.
Catatan Tribun Kaltim, tepatnya Rabu 26 Februari 2025 lalu, mobil berkelir kuning terbakar di SPBU Jalan Pangeran Diponegoro, Kecamatan Samarinda Kota, Rabu (26/2) malam sekitar pukul 21.10 WITA.
Mobil yang diduga kuat digunakan untuk menimbun bahan bakar minyak (BBM) secara ilegal ini, ditemukan tujuh jeriken berkapasitas 35 liter berisi BBM di kabin penumpang belakang.
Salah satu contoh nyata ini juga menjadi deretan, catatan panjang terkait penyalahgunaan BBM.
Baca juga: Proyek Rehab Gedung DPRD Kaltim Disidak Komisi III, Abdulloh: Item Belum Sempurna Harus Diperbaiki
Tentunya, ini semakin menglongsorkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
“Jangankan itu, minyak subsidi saja bisa disalahgunakan, dalam artian yang tidak berhak, juga menggunakan. Ini kan rancu,” tegasnya.
“Bukan itu saja. Gas LPG 3 kg juga kan demikian. Peruntukkannya jelas untuk orang miskin, tetapi hampir semua masyarakat Kaltim ingin menggunakan gas melon, pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan skemanya (pasokan), tapi penyalahgunaan di lapangan masih terjadi,” sambung Abdulloh.
Politisi Golkar ini juga menyentil, sikap masyarakat yang labil, karena uniknya, jika ditanya siapa yang kurang mampu, maka tidak ada yang akan unjuk tangan.
Karena terkait gas LPG 3 kg, jelas pada tabungnya, terdapat kalimat diperuntukkan untuk masyarakat miskin.
Maka yang berkemampuan, apalagi sudah semestinya tidak menikmati gas LPG 3 kg.
Baca juga: Proyek Gedung Pandurata Molor, DPRD Kaltim Peringatkan Kontraktor, Abdulloh: Jangan Terlambat Lagi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.