Paskah 2025

Apa Itu Rabu Abu? Makna, Sejarah, Prosesi dan Ketentuan Puasa dalam Tradisi Katolik

Apa itu Rabu Abu? Inilah makna, sejarah, prosesi dan ketentuan pantang dan puasa Katolik 2025.

Katolikana.com
PUASA RABU ABU - Ilustrasi puasa Rabu Abu. Apa itu Rabu Abu? Inilah makna, sejarah, prosesi dan ketentuan pantang dan puasa Katolik 2025.. (Katolikana.com) 

“Ingatlah bahwa engkau berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu.” Tanda ini menjadi pengingat bagi umat untuk merenungkan makna hidup serta berkomitmen untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

4. Doa dan Renungan

Setelah menerima abu, umat biasanya berdoa dalam keheningan, memohon pengampunan, serta meneguhkan niat mereka untuk menjalani masa Prapaskah dengan sungguh-sungguh.

Rabu Abu dalam Kehidupan Sehari-hari

Melansir dari laman resmi Keuskupan Agung Semarang, Rabu Abu bukan hanya tentang menghadiri misa dan menerima tanda abu di dahi.

Ini adalah awal dari perjalanan spiritual menuju Paskah, di mana umat Katolik diajak untuk lebih dekat dengan Tuhan melalui tiga praktik utama dalam Masa Prapaskah:

Baca juga: Terjawab Kapan Rabu Abu 2025 dan Paskah 2025 Tanggal Berapa, Jadwal Lengkap Renungan Harian Katolik

Doa – Memperbanyak doa pribadi dan doa bersama untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Puasa dan Pantang – Menahan diri dari makanan atau kebiasaan tertentu sebagai bentuk pengorbanan.

Amal Kasih – Berbagi dengan sesama, terutama mereka yang membutuhkan.

Refleksi: Menghidupi Makna Rabu Abu Rabu Abu bukan sekadar ritual tahunan dalam Gereja Katolik.

Ini adalah panggilan bagi setiap umat untuk merenungkan hidup mereka, bertobat, dan kembali kepada Tuhan dengan hati yang bersih.

Dengan menerima abu, umat Katolik diingatkan bahwa hidup di dunia ini bersifat sementara, tetapi kasih dan pengampunan Tuhan adalah kekal.

Oleh karena itu, Masa Prapaskah menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri, berbuat lebih banyak kebaikan, dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. 

Pantang dan Puasa

Masa Prapaskah selalu dihubungkan dengan sebuah tindakan konkret, yakni pantang. Berpantang berarti hidup lebih sederhana dan memberi makan kepada saudara saudari yang berkekurangan. 

Pantang memiliki dimensi sosial atau cinta kasih kepada sesama. Kesederhanaan hidup dan kasih kepada sesama yang berkekurangan merupakan contoh hidup Yesus sendiri.

Hari Wajib Puasa: Rabu Abu (5 Maret 2025), Jumat Agung (18 April 2025). Pada tanggal ini, umat Katolik yang berusia dewasa wajib berpuasa. Mereka hanya makan sekali sehari.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved