Berita Kaltim Terkini

DPRD Kaltim Tanggapi Persoalan BBM Oplosan hingga Distribusi Gas 3 Kg: Jelas Peruntukkannya

DPRD Kaltim memberikan tanggapan soal persoalan BBM oplosan hingga distribusi gas subsidi 3 Kg. Sikap warga pun labil dalam penggunaan gas 3 Kg.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS
SOROTI BBM OPLOSAN - Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Abdulloh di Samarinda tanggapi terkait tata kelola migas, Rabu (5/3/2025). Dia paparkan, tata Kelola minyak dan gas belakangan ini gaduh usai terbongkarnya dugaan korupsi yang tengah diselidik oleh Kejaksaan Agung. Tentunya, ini semakin menglongsorkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. (TribunKaltim/Mohammad Fairoussaniy) 

“Bukan itu saja. Gas LPG 3 kg juga kan demikian. Peruntukkannya jelas untuk orang miskin, tetapi hampir semua masyarakat Kaltim ingin menggunakan gas melon, pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan skemanya (pasokan), tapi penyalahgunaan di lapangan masih terjadi,” ujar Abdulloh.

REBUTAN GAS SUBSIDI - Ilustrasi mobil angkut gas 3 kg di Balikpapan, Kalimantan Timur.
REBUTAN GAS SUBSIDI - Ilustrasi mobil angkut gas 3 kg di Balikpapan, Kalimantan Timur. DPRD Kaltim soroti sikap masyarakat yang labil dalam penggunaan gas subsidi 3 Kg. Karena uniknya, jika ditanya siapa yang kurang mampu, maka tidak ada yang akan unjuk tangan. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Banyak yang Mau Pakai Gas Subsidi

Politisi Golkar ini juga menyentil, sikap masyarakat yang labil, karena uniknya, jika ditanya siapa yang kurang mampu, maka tidak ada yang akan unjuk tangan.

Karena terkait gas LPG 3 kg, jelas pada tabungnya, terdapat kalimat diperuntukkan untuk masyarakat miskin.

Maka yang berkemampuan, apalagi sudah semestinya tidak menikmati gas LPG 3 kg.

Namun demikian, hal ini tak bisa dipersalahkan pada masyarakat dan pemerintah, mesti ada sistem yang mengatur jelas peruntukkan terkait tata kelola migas di Kaltim dengan duduk bersama stakeholder terkait.

Demo misalnya, jika ditanya siapa yang miskin, tidak ada yang mengaku.

"Gas 3 kg itu kan untuk orang miskin, tetapi banyak yang mau menggunakan," beber Abdulloh.

"Fenomena juga ada yang memborong sampai puluhan tabung," ungkapnya.

"Padahal aturan jelas untuk orang miskin, kita tak bisa menyalahkan dan mesti mendengar langsung dari semua pihak apa yang terjadi,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved