Berita Samarinda Terkini
Diskumi Samarinda Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Gebyar Ramadhan Market 2025
Gebyar Ramadan Market 2025 dapat terlaksana tanpa menggunakan anggaran dari APBD
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (Diskumi) Samarinda Jusmaramdhana Alus, menegaskan bahwa gelaran Gebyar Ramadhan Market 2025 bukan sekadar acara baru, tetapi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat ekosistem UMKM di Samarinda.
Meskipun acara serupa pernah digelar sebelumnya, kali ini pihaknya lebih gencar dalam merangkul berbagai delegasi untuk berpartisipasi secara maksimal.
“Hanya saja sebelumnya mungkin kurang terekspos. Kami ingin memanfaatkan momentum Ramadan ini untuk lebih aktif berpartisipasi dan tidak terjebak dalam perdebatan soal efisiensi anggaran.
Baca juga: BI Kucurkan Rp 4,1 Triliun untuk Penukaran Uang di Samarinda dan Balikpapan Selama Ramadhan 2025
Justru, kami ingin menggali lebih dalam potensi yang ada," ujar Yus, sapaan akrabnya, Jumat (7/3).
Ia menjelaskan bahwa regulasi pemerintah sudah dipertimbangkan dengan matang sehingga pola kerja yang diterapkan dalam acara ini lebih sistematis.
Salah satunya dengan merangkul pelaku UMKM Kota Samarinda agar dapat berkembang secara berkelanjutan.
Yus juga mengungkapkan pencapaian membanggakan bagi produk lokal Samarinda dalam beberapa bulan terakhir.
Beberapa produk UMKM telah berhasil menembus pasar Kuala Lumpur, Malaysia serta mendapatkan tempat di sejumlah pusat perbelanjaan di Indonesia, seperti di Surabaya dan Mall Sarinah Jakarta.
“Kami bersyukur seminggu yang lalu menerima surat dari salah satu pengelola UMKM Samarinda bahwa dalam satu bulan terakhir, produk lokal kita berhasil masuk ke pasar Kuala Lumpur.
Di Sarinah Jakarta, ada produk FnB (food & beverages), sedangkan di Kuala Lumpur lebih ke produk kerajinan. Saat ini, kami juga sedang menjajaki peluang untuk memiliki tenan di Lombok," jelasnya.
Namun, tantangan masih ada, terutama dalam hal persaingan merek. Salah satu contoh yang disoroti adalah produk amplang yang dijual di Samarinda tetapi menggunakan brand dari kota Balikpapan.
Menurutnya, ini menjadi pekerjaan rumah bagi Diskumi untuk memperkuat branding produk lokal Samarinda agar lebih dikenal luas, baik di dalam maupun luar daerah.
“Namun, harapan kami adalah agar Samarinda sebagai ibu kota provinsi bisa menjadi gerbang utama bagi produk UMKM di Kalimantan Timur," tambahnya.
Menariknya, Gebyar Ramadan Market 2025 dapat terlaksana tanpa menggunakan anggaran dari APBD, Yus menyebut bahwa hanya sedikit biaya yang digunakan untuk dekorasi, sementara sebagian besar pendanaan diperoleh dari sponsor.
“Karena keterbatasan anggaran, kami tidak mungkin membebankan biaya sewa stand kepada UMKM. Oleh karena itu, kami menggandeng beberapa sponsor, dan alhamdulillah acara ini bisa tetap berjalan.
Di bawah koordinasi Dekranasda, ada 10 booth tenan yang kami kelola dan semuanya diberikan secara gratis bagi UMKM," pungkasnya. (*)
Pria di Samarinda Curi Motor saat Warga Salat Isya di Langgar di Pasar Pagi |
![]() |
---|
Dishub Samarinda Siapkan Skema Parkir Berlangganan, Mobil Setahun Rp1 Juta dan Motor Rp400 Ribu |
![]() |
---|
BPBD Samarinda Tanamkan Budaya Sadar Bencana Sejak Dini Melalui Mosipena |
![]() |
---|
Pengamat Transportasi Unmul Bongkar Kelemahan Parkir Berlangganan di Samarinda |
![]() |
---|
Proyek Insinerator Tunggu Kejelasan, Camat Samarinda Seberang: Itu Pilihan Lokasi Terakhir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.