Kue Amparan Tatak, Sajian Khas Jelang Ramadhan di Balikpapan Menggugah Selera

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kue Amparan Tatak menjadi salah satu kudapan khas yang banyak ditemui menjelang bulan Ramadhan.

Proses pembuatannya yang melibatkan pengukusan, serta penggunaan santan kelapa sebagai salah satu bahan utama, memberikan aroma khas yang menggugah selera.  

Di Kota Balikpapan, kue ini cukup dikenal oleh masyarakat, terutama karena banyaknya warga Banjar yang menetap dan menjalankan usaha kuliner di Kota Balikpapan ini.

Herlin, pemilik Wadai Talam Arkha99 yang menjual berbagai jenis kue talam menjelaskan bahwa proses pembuatan Amparan Tatak dilakukan dengan metode pengukusan agar santan di dalamnya lebih tahan lama.  

Baca juga: Resep Bika Ambon yang Enak dan Empuk, Kue Khas Medan yang Viral Dijual Ci Mehong

"Kalau Amparan Tatak itu kita buatnya pagi, karena santan kan. Supaya dia tahan sampai malam, itu prosesnya dikukus," ujarnya pada Jumat (7/3/2025).

Amparan Tatak memiliki cita rasa yang unik dengan perpaduan manis dari pisang serta tekstur yang kenyal saat dikonsumsi.  

"Untuk rasanya kita gak pake pemanis buatan, jadi pas, gak manis banget. Pokoknya pas di lidah lah," tambahnya.  

Meskipun terlihat sederhana, proses pembuatan kue ini tidak mudah, terutama untuk menghasilkan rasa yang pas.  

"Kalau untuk orang biasa tidak mudah, mungkin banyak tatak-tatak di luar sana, tapi pasti beda rasanya," kata Herlin.  

Dari segi bahan baku, Herlin menyebutkan bahwa Amparan Tatak menggunakan bahan yang mudah didapat.  

Baca juga: Kuliner Ramadhan Otentik Timur Tengah ala Four Points by Sheraton Balikpapan, Memanjakan Lidah

"Yang jelas bahannya pisang, tepung, santan pastinya, telur," ungkapnya.  

Namun, ia mengakui bahwa harga salah satu bahan utama, yaitu santan, cenderung mengalami kenaikan saat Ramadhan.  

"Kalau sekarang yang lagi mahal itu santan, yang sulit. Semuanya naik kan untuk santan," ujarnya.  

Meski begitu, ia tetap berusaha menawarkan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

Namun, ia mengakui adanya kenaikan harga selama Ramadhan.  

"Harganya ini kalo gak bulan puasa kemarin, kita jualnya Rp15.000, ini karena sudah naik jadi per potongnya kita jual Rp16.000," pungkasnya. (*)